Warga AS Diingatkan Tidak Mengunjungi Jepang Saat Olimpiade

26 Mei 2021, 17:36 WIB
Jembatan Pelangi dan Menara Tokyo bercahaya dengan warna Olimpiade. /Sumber: Antara Foto / Reuters / Issei Kato/

SEPUTARTANGSEL.COM – Warga Amerika Serikat diingatkan untuk tidak mengunjungi Jepang.

Alasannya, meningkatnya risiko penularan Covid-19 di negara Asia itu dua bulan sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.

Peringatan itu dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS setelah Jepang membuka pusat vaksinasi massal pertamanya menjelang Olimpiade yang ditunda tahun lalu karena pandemi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Tetap Akan Berlangsung Sesuai Jadwal

Banyak pihak mengkritik Jepang karena lambat dalam hal tingkat inokulasinya.

Selain nasihat kesehatan pemerintah, keputusan itu juga didorong faktor sekunder seperti ketersediaan penerbangan komersial, pembatasan keluar masuk warga AS, dan hambatan untuk memperoleh hasil tes Covid-19 dalam tiga hari kalender.

Hanya dua persen dari 125 juta penduduk Jepang yang telah divaksinasi penuh.

Baca Juga: Bank Indonesia Berencana Menerbitkan Rupiah Bentuk Digital

Upaya itu dimulai pada bulan Februari dengan memberikan suntikan vaksin keluaran Pfizer kepada pekerja medis dan kemudian lansia di atas 65 tahun.

Pemerintah Jepang menargetkan menyelesaikan semua proses vaksinasi itu pada akhir Juli ketika Olimpiade dimulai.

Tetapi para menteri mengatakan untuk Olimpiade tidak dicantumkan jadwal penyuntikan vaksin dan belum ada tanggal yang diumumkan untuk kelompok usia lainnya.

Baca Juga: Akun WhatsApp Puluhan Jurnalis Palestina Diblokir

Jepang mengalami wabah virus corona yang relatif kecil, dengan sekitar 12.000 kematian secara keseluruhan.

Namun lonjakan infeksi baru-baru ini telah membuat rumah sakit setempat tertekan.

Tokyo, Osaka, dan delapan wilayah lainnya berada di bawah keadaan darurat yang mengekang aktivitas komersial hingga akhir Mei.

Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani: Program Vaksinasi Indonesia Peringkat ke-11 Global

Sejumlah laporan menyebutkan tindakan tersebut bisa diperpanjang lagi selama tiga minggu lagi.

Sementara opini publik sebagian besar menentang penyelenggaraan Olimpiade musim panas ini. Tetapi penyelenggara mengatakan acara tersebut masih bisa diselenggarakan dengan aman. ***

Sumber: Antara

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler