Menahan Marah Itu Berat, Ini Doa Agar Kuat Melakukannya

- 22 Februari 2020, 20:25 WIB
Menahan marah itu berat. Cuma yang kuat mampu melakukannya.
Menahan marah itu berat. Cuma yang kuat mampu melakukannya. /- pixabay

SEPUTARTANGSEL.COM - Menahan marah itu berat. Yang mampu cuma orang yang kuat.

Ini tentu bukan kutipan kalimat dari Dilan. Karena yang dilakukan Dilan adalah menahan rindu. Menahan rindu, jelas lebih mudah daripada menahan marah.

Itu sebabnya, Allah SWT memuji hambaNya yang mampu menahan marah, dalam firmanNya berikut ini:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ

“…dan orang-orang yang menahan amarah dan suka memaafkan orang lain.” (QS. Ali Imran: 134)

Baca Juga: Mahasiswi Kedokteran Unpad Asal Cirebon, Diculik dan Nyaris Diperkosa Sopir Angkot Sumedang

Rasulullah Muhammad SAW juga memuji umatnya yang mampu menahan marah. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:

ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب

"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, sungguh orang yang kuat adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bukan sekadar menyebutnya sebagai orang yang kuat, bahkan Nabi menyebut orang yang mampu mengendalikan kemarahan, kelak di akhirat Allah sebut-sebut namanya di hadapan seluruh makhluk dan disuruh memilih bidadari yang dia kehendaki.

Baca Juga: Hari Tanpa Bayangan Mulai 21 Februari Bisa Dinikmati di Seluruh Indonesia, Cek Jadwalnya

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani).

Tertarik mendapatkan kemuliaan itu, Nabi Muhammad memberi sebuah doa yang sangat simpel.

Doa ini bahkan cuma butuh waktu beberapa detik saja untuk membacanya.

Baca Juga: BAPETEN: 2 Warga Komplek BATAN Indah Terkontaminasi Radioaktif, Tapi Masih Aman

Doa ini diajarkan Nabi dalam sebuah peristiwa yang diceritakan sahabat beliau, Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu.

Sulaiman menceritakan, suatu hari ia tengah duduk bersama Nabi Muhammad SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki.

Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ

"Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang." (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Ratusan Siswa SMPN 1 Turi, Sleman DIY Tersapu Banjir Saat Susur Sungai, 6 Tewas 5 Hilang

Itulah doa super singkat yang mampu meredakan amarah, mengubah seseorang menjadi orang yang kuat dan kelak di akhirat disebut-sebut namanya oleh Allah SWT dan diperintahkan memilih bidadari sesukanya.

Doanya sungguh sederhana dan singkat:

أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ

A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim. (*)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x