Rabu 29 Juli 2020 Ini Hari Tarwiyah, Besok Hari Arafah, Simak Asal-usulnya

- 29 Juli 2020, 05:05 WIB
Jemaah haji di Masjid Al Kheif, Mina, Arab Saudi pada hari Tarwiyah 8 Dzulhijjah 1440 H di musim haji 2019.
Jemaah haji di Masjid Al Kheif, Mina, Arab Saudi pada hari Tarwiyah 8 Dzulhijjah 1440 H di musim haji 2019. /- Foto: Seputartangsel.com/ Sugih Hartanto

SEPUTARTANGSEL.COM - Dalam penanggalan Hijriah yang biasa digunakan umat Islam seluruh dunia, hari ini bertepatan dengan tanggal 8 Dzulhijjah 1420 Hijriah.

Umat Islam mengenal hari ini dengan sebutan hari Tarwiyah. Sedang besok, tanggal 9 Dzulhijjah dikenal dengan sebutan hari Arafah.

Kedua hari ini adalah bagian dari keutamaan Dzulhijjah

Baca Juga: Aksi Bullying di Bekasi Mirip Adegan Sinetron, Siswi SMK Disuruh Cium Kaki Terduga Pelaku

Menurut para ulama, istilah Tarwiyah berasal dari kata tarawwa [arab: تَرَوَّى] yang artinya membawa bekal air.

Dinamakan seperti itu karena pada saat itu para jemaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan wukuf di padang Arafah dan menuju Mina.

Selain air minum untuk kebutuhan sendiri, memberi juga meminumi ontanya, dan membawanya dalam wadah untuk persediaan.

Baca Juga: Kantor PDIP Bogor Dilempari Bom Molotov Sebanyak Tiga Kali, Polisi: Dampaknya Tidak Besar

Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com, Ustadz Ammi Nur Baits mengungkapkan, Ibn Qudamah menjelaskan selain soal sejarah membawa bekal air itu, penamaan hari Tarwiyah juga karena Nabi Ibrahim ’alaihis salam pada malam 8 Dzulhijjah bermimpi menyembelih anaknya.

Di pagi harinya, beliau yarwi (berbicara) dengan dirinya (bertafakkur), apakah ini mimpi kosong ataukah wahyu Allah? Sehingga hari itu dinamakan hari Tarwiyah. (Kitab al-Mughni, 3/364).

Pada hari Tarwiyah ini, sebagian umat Islam menjalankan puasa tarwiyah.

Sebagian lainnya punya pendapat berbeda tentang mengkhususkan berpuasa di hari Tarwiyah ini.

Baca Juga: Erick Thohir Bagi-bagi Jabatan di BUMN, Refly: Dinasti Siapa yang Sedang Dibangun di Sini?

Namun, semua ulama sepakat dengan hadits Nabi yang menganjurkan umatnya untuk memperbayak puasa selama tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.

Tentu saja, hari Tarwiyah masuk di dalam rentang itu.

"Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).

Demikian pula hadis dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabd

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.).”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah.

Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh, pen.).” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Turmudzi).

Baca Juga: Update Corona Tangsel 28 Juli 2020: Tambah 6 Positif Covid-19 dan 5 Sembuh

Semua ulama juga sepakat tentang keutamaan khusus untuk puasa tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) yang pada Dzulhijjah 1441 Hijriah tahun ini jatuh pada esok hari, Kamis 30 Juli 2020.

Puasa pada hari Arafah ini disebut Nabi Muhammad SAW akan menghapuskan dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.

Dari Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفّر السنة التي قبله ، والسنة التي بعده

“…puasa hari Arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa, pen.) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Ahmad dan Muslim). ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x