Tiga Doa Nabi Ibrahim untuk Anak, Keluarga, Orang Beriman dan Keberkahan Negeri

- 27 Juli 2020, 22:33 WIB
Ilustrasi seorang muslim berdoa.
Ilustrasi seorang muslim berdoa. /- Foto: Pixabay/Konevi

SEPUTARTANGSEL.COM - Hari raya Idul Adha 2020 akan segera tiba. Selain melaksanakan salat Id, pada hari itu juga disyariatkan menyembelih hewan kurban.

Tentang menyembelihan hewan kurban, sudah masyhur kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Kisah kesabaran dan ketaatan kedua ayah dan anak itu dalam menghadapi ujian keimanan kepada Allah selalu diulang-ulang menjelang Idul Adha atau juga dikenal sebagai Idul Qurban.

Baca Juga: Dipinang Bakal Calon Wali Tangsel Siti Nur Azizah, Raffi Ahmad Menyatakan Siap Jadi Wakil

Tak hanya tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, juga ada cerita tentang ibunda Nabi Ismail yakni Hajar.

Perjuangan keluarga mulia ini kemudian diabadikan Allah dalam bentuk-bentuk ibadah yang menjadi keutamaan Dzulhijjah.

Di antaranya adalah menyembelih hewan kurban dan Sa'i. Sa'i adalah rukun haji dan umrah. Tanpa melakukan Sa'i, haji dan umrah seseorang tidak sah.

Sa'i diabadikan dari perjuangan Hajar dan Ismail hidup di tengah gurun pasir Mekkah yang saat itu tiada berpenghuni.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 27 Juli 2020: Tambah 10 Sembuh dan 5 Positif

Tak hanya aktivitas, doa-doa yang dilantunkan keluarga ini, terutama sang kepala keluarga, yakni Nabi Ibrahim alaihis salam, juga diabadikan Allah di dalam Al Quran.

Mengutip dari nu.or.id, berikut ini beberapa doa Nabi Ibrahim yang bisa ditiru:

1. Doa meminta keturunan

Diketahui, Nabi Ibrahim memiliki dua putra yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishak, keduanya lahir dari rahim ibu yang berbeda.

Nabi Ismail sebagai anak pertama Nabi Ibrahim lahir dari istri kedua Nabi Ibrahim, Siti Hajar.

Nabi Ishak lahir beberapa tahun setelah Nabi Ismail dari Sarah.

Selama penantian memiliki anak itu, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah sebagaimana tercantum dalam Surat As-Shaffat ayat 100:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

"Rabbi Hablii Minass Shoolihiin"

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang saleh.”

Dalam bahasa Arab, kata “saleh” berarti patut, pantas atau layak.
Keturunan yang saleh adalah keturunan yang pantas dalam segala hal.

Berkepribadian yang pantas dengan akhlak yang terpuji, berperilaku dan berucap yang patut yang tidak merugikan orang lain, juga layak secara keilmuan, ekonomi dan sebagainya.

Keturunan semacam inilah yang didambakan oleh Nabi Ibrahim. Beliau meminta keturunan dengan sifat saleh, bukan pandai, tampan, kaya raya atau semisalnya.

Baca Juga: Sesuai Prediksi, Hari Ini Confirmed Case Positif Covid-19 Tembus Angka Psikologis 100.000 Kasus

2. Doa agar istiqomah dan diampuni dosa

Setiap manusia tentu memiliki masa-masa naik turunnya kadar keimanan.

Untuk menjaga keimanan, hendaknya selalu beribadah dan melakukan kebaikan. Iman juga bisa turun jika melakukan kemaksiatan.

Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah dalam surat Surat Ibrahim ayat 40-41 agar diberi keistiqomahan untuk selalu salat.

Doa ini juga ia tujukan untuk anak-anaknya. Ia juga berdoa agar dirinya, kedua orang tuanya, dan juga segenap orang beriman agar diampuni dosa-dosanya.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Rabbiij’alnii muqiimash-shalaati wamin dzurrii-yatii rabbanaa wataqabbal du’aa- Rabbanaaghfir lii waliwaalidai-ya walilmu’miniina yauma yaquumul hisaab

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku sebagai orang yang mendirikan shalat dan juga keturunanku. Ya Tuhanku, terimalah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan orang-orang mukmin di hari perhitungan.”

Sama seperti doa sebelumnya, Nabi Ibrahim dalam doanya meminta kepada Allah agar anak keturunannya senantiasa dalam keimanan dan ketakwaan.

Beliau meminta agar dirinya dan anak cucunya merupakan orang-orang yang senantiasa Sholat dan beribadah kepada Allah.

Baca Juga: Kim Jong Un Beri Sanksi Berat Kepada Rakyat Korea Utara Yang Nonton Film Drakor

Doa Nabi Ibrahim selanjutnya dalam ayat 41 merupakan doa yang luar biasa berharga bagi kaum mukmin di manapun berada.

Dalam doa itu beliau meminta ampunan kelak di hari kiamat bagi dirinya, kedua orang tuanya dan juga bagi kaum mukminin.

Bila demikian adanya, bukankah itu berarti setiap orang mukmin kelak di hari kiamat akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT ?
Ini merupakan sebuah kegembiraan besar bagi seluruh orang mukmin, karena Allah tak akan menolak doa kekasih-Nya, Nabi Ibrahim.

3. Doa meminta keberkahan negeri

Nabi Ibrahim merupakan orang yang tidak egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Terbukti dalam doa-doa yang diucapkannya selalu ada kebaikan untuk orang lain.

Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Al-Baqarah ayat 126 ini hendaknya dibaca umat Islam dalam kondisi pandemi Covid 19 ini, untuk meminta keamanan dan keberkahan:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Rabbij’al hadza baladan aminan warzuq ahlahu minatsamarati man amana minhum billahi wal yauwmil akhiri

Artinya: "Ya Tuhanku jadikanlah negeri Mekkah ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian."

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Senin 27 Juli 2020: TRANS 7, TRANS TV, NET TV, MNC TV, GTV, INDOSIAR

Ketika seseorang memohon kebaikan untuk dirinya sendirinya maka kebaikan itu hanya dinikmati oleh dirinya sendiri.

Namun ketika ia mendoakan kebaikan negerinya berupa keamanan, ketenteraman, kemakmuran dan lain sebagainya maka kebaikan negeri itu juga akan dinikmati olehnya dan oleh setiap orang yang hidup di negeri tersebut.

Doa Nabi Ibrahim yang semacam ini pada kenyataannya dikabulkan dan dinikmati hasilnya oleh berjuta orang.

Kota Mekkah yang didoakan beliau adalah kota yang begitu aman dan nyaman. Siapapun yang mengunjunginya tercukupi kebutuhannya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Senin 27 Juli 2020: Tertinggi Bulan Ini, Nyaris Tembus Rp1 Juta per Gram

Ia bisa memakan berbagai buah-buahan sebagaimana di negerinya sendiri meskipun di Kota Mekkah buah-buahan itu tak ada tanamannya.

Dalam kehidupan sehari-hari akan lebih baik bila setiap muslim dalam berdoa meniru apa yang dilakukan Nabi Ibrahim.

Kalaupun tidak mengikutsertakan wilayah tempat tinggalnya dalam doanya setidaknya mengikutsertakan anak-anak keturunannya.

Bila setiap keluarga memiliki dan mampu melahirkan anak-anak keturunan yang baik karena doa orang tuanya, maka kelak mereka akan membentuk sebuah masyarakat yang baik pula.

Dan pada skala yang lebih besar mereka juga akan membentuk generasi bangsa yang baik yang akan mengelola bangsa dan negeri ini dengan baik pula.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x