Network
Sidang isbat ini diikuti melalui video konferensi oleh para pimpinan ormas Islam, para ahli ilmu falak atau astronomi dari UIN/IAIN.
Turut mengikuti, Ketua LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), perwakilan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), BOSCHA ITB (Institut Tekonologi Bandung), serta BIG (Badan Informasi Geospasial) dari Planetarium Jakarta.
Menag menuturkan, dalam melaksanakan sidang isbat, Kemenag selalu menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat.
Baca Juga: Ganas, Ini Spesifikasi Realme C15 Kapasitas Baterai Tinggi dengan Quick Charge Rilis 28 Juli 2020
Menurutnya, hisab dan rukyat, bukannlah dua hal yang untuk diberhadapkan atau saling dibenturkan.
Keduanya adalah metode yang saling melengkapi satu dengan yang lain.
“Inilah hasil sidang isbat yang baru saja kita laksanakan dan kita sepakati bersama, dan tentu kita berharap mudah-mudahan dengan hasil sidang isbat ini seluruh umat Islam di Indonesia akan berhari raya Idul Adha tahun ini secara bersama-sama,” sambungnya.
Baca Juga: Idul Adha Diperkirakan pada Hari Jumat 31 Juli 2020, Kepastian Tunggu Sidang Isbat Malam Nanti
Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim melaporkan, dari 84 titik pengamatan rukyat tersebut, terdapat sejumlah petugas dari lima daerah yang telah melihat hilal dan disumpah atas kesaksiannya.
Sampai dengan pelaporan ini dibacakan, masih ada sejumlah laporan melihat hilal yang masuk dari berbagai daerah.
