Teks Khutbah Jumat Sambut Hari Raya Idhul Adha 2022: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Kurban Idul Adha

- 5 Juli 2022, 11:19 WIB
Teks khutbah Jumat bertemakan Hari Raya Kurban Idul Adha 1443 H
Teks khutbah Jumat bertemakan Hari Raya Kurban Idul Adha 1443 H / Freepik/Creative_hat/

Hari raya kurban atau biasa kita sebut Idul Adha yang kita peringati tiap tahun tak bisa terlepas dari kisah Nabi Ibrahim sebagaimana terekam dalam Surat ash-Shaffat ayat 99-111. Meskipun, praktik kurban sebenarnya sudah dilaksanakan putra Nabi Adam yakni Qabil dan Habil. Diceritakan bahwa kurban yang diterima adalah kurban Habil bukan Qabil. Itu pun bukan daging atau darah yang Allah terima namun ketulusan hati dan ketakwaan dari si pemberi kurban.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 2022 Jatuh pada Tanggal Berapa? Simak Jadwal dan Keutamaannya

Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Hajj ayat 37:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. (Al-Hajj: 37)

Kendati sejarah kurban sudah berlangsung sejak generasi pertama umat manusia, namun syariat ibadah kurban dimulai dari cerita perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail (‘alaihissalâm).

Seorang anak yang ia idam-idamkan bertahun-tahun karena istrinya sekian lama mandul. Dalam Surat ash-Shaffat dijelaskan bahwa semula Nabi Ibrahim berdoa:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ.

Yang artinya, “Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.”

Allah lalu memberi kabar gembira dengan anugerah kelahiran seorang anak yang amat cerdas dan sabar (ghulâm halîm). Hanya saja, ketika anak itu menginjak dewasa, Nabi Ibrahim diuji dengan sebuah mimpi.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x