Istighfar Mohon Ampun Lalu Berbuat Dosa Lagi, Ini Cara Membuat Setan Putus Asa

- 7 November 2021, 12:12 WIB
Ilustrasi doa, istighfar memohon ampun. Setan tak kenal lelah menyesatkan manusia sampai akhir zaman. Tetapi ada cara membuat setan putus asa dan merasa kalah.
Ilustrasi doa, istighfar memohon ampun. Setan tak kenal lelah menyesatkan manusia sampai akhir zaman. Tetapi ada cara membuat setan putus asa dan merasa kalah. /Foto: Pexels/RODNAE Productions/

SEPUTARTANGSEL.COM - Selama hayat masih dikandung badan, kita harus selalu waspada terhadap godaan, gangguan dan tipuan setan.

Sebab, setan tak pernah lengah sedikit pun dalam upayanya menjebol pertahanan kita.

Tekad setan ini tergambar dalam sebuah hadits Nabi. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya setan telah berkata: Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka masih ada dalam badan mereka (masih hidup).” (HR Ahmad dan Al Hakim)

Baca Juga: Waspada Setan Keluyuran di Saat Senja, Tutup Pintu Rumah dengan Menyebut Nama Allah

Ngeri juga bukan? Perhatikanlah sebuah pertandingan tinju. Yang menang biasanya bukan yang pertahanannya kuat. Tetapi, yang tekun dan tak kenal menyerah berupaya menjebol pertahanan lawan.

Sekuat apapun pertahanan, kalau terus menerus digempur, lama kelamaan jebol juga. Apalagi, kalau pertahanan itu sesekali melemah.

Begitulah kita. Digempur setan setiap saat. Padahal, pertahanan kita tak selamanya kuat. Seringkali, kita lalai. Saat-saat kita melupakan Allah, itulah saat pertahanan kita melemah. Dan saat itulah setan menyerang dengan gempuran yang meruntuhkan.

Sesekali kita mungkin kalah menghadapi gempuran setan. Tetapi, jangan biarkan setan terus mendominasi “pertandingan”.

Baca Juga: Sejarah Puasa Ramadhan Pertama, Bikin Putus Buntut Setan

Bangkit lagi dan perkuat lagi pertahanan. Lalu, lawan dengan sekuat tenaga. Sebab, pertahanan terbaik adalah dengan menyerang.

Ketika sesekali kita kalah dalam menghadapi tipu daya setan, jangan khawatir, itu bukan akhir segalanya.

Allah memberi kita kesempatan untuk bangkit kembali. Caranya, yakni dengan memohon ampun, mengucapkan istighfar kepada-Nya.

Dalam hadits yang sama, Rasulullah bersabda, Allah menanggapi tekad setan tadi dengan kalimat, “Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR Ahmad-Al Hakim, Thabrani dan Abu Ya'la)

Baca Juga: Dalil Perintah Sholat dalam Al-Qur'an, Ngawur yang Bilang Tidak Ada

Karena itu, jangan melalaikan istighfar dan meremehkan dosa yang kita perbuat, sekecil apa pun. Sebab, setan akan gembira jika kita melalaikan dosa.

Setan akan sangat senang jika kita berbuat dosa namun tak sedikitpun memperlihatkan penyesalan.

Maimun bin Mahran dalam Kitab Ahlullah menggambarkan dosa sebagai bintik hitam pada hati manusia. Jika seseorang berbuat dosa, hatinya akan ternoda oleh bintik hitam tersebut.

Namun, saat ia beristighfar, bintik hitam itu akan hilang. Ketika tanpa bintik hitam, jelas Maimun, hati manusia ibarat cermin yang bening. Tak ada setan yang bisa mendatanginya dari arah manapun tanpa ketahuan.

Sebaliknya, lanjut Maimun, kalau seseorang berbuat dosa terus menerus dan tak segera beristighfar, bintik-bintik hitam tadi akan memenuhi seluruh permukaan hatinya.
Akibatnya, hatinya menjadi hitam dan gelap. Karena itu, orang yang hatinya seperti ini, tak bisa lagi menyadari segala aksi jahat setan terhadapnya.

Baca Juga: 3 Jenis Ujian Hidup Menurut Ustadz Adi Hidayat, Jika Capai yang Ketiga Ini Artinya    

Ali bin Abi Thalib pernah ditanya seorang, “Saya telah berbuat dosa.” Ali menyuruhnya bertaubat dan tidak mengulangi dosanya.

Tak lama kemudian, orang itu datang lagi dan menyatakan hal yang sama. Ali lagi-lagi menjawab dengan jawaban yang sama.

Kali ini, orang itu bertanya, “Sampai kapan seperti ini ? (bertaubat, berdosa lagi, bertaubat lagi)”

Ali menjawab, “Sampai setan putus asa dan merasa kalah.” ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini