Mahathir Mohamad: Macron Primitif!

- 30 Oktober 2020, 13:09 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. /Foto: Instagram @chedetofficial/

Baca Juga: BLT UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta Diperpanjang Hingga Akhir Desember, Daftar Lewat Sini

Ia pun memberikan komentarnya terkait pembunuhan Samuel Paty, seorang guru Prancis yang dibunuh dan dipenggal oleh seorang umat Muslim yang ada di sana.

"Muslim punya hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu," kata Mahathir, Kamis 29 Oktober 2020.

"Tapi umumnya umat muslim belum menerapkan hukum 'mata untuk mata, darah untuk darah', Muslim tidak begitu," jelasnya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19 Bilang, Semua Kandidat Vaksin Covid-19 Masih dalam Uji Klinis Fase 3

Baca Juga: Tekuk Sparta Prague, Milan Kokoh di Puncak Klasemen Grup H Liga Europa

Ia menyatakan bahwa bunuh membunuh dalam Islam itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

"Itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tapi terlepas dari agama yang dianutnya, orang yang marah tentu bisa membunuh.

"Prancis juga dalam perjalanannya telah membunuh jutaan orang, dan banyak di antaranya yang merupakan muslim," tutur Mahathir kembali.

Baca Juga: Gairah Manokwari Bangkitkan Pariwisata Lewat Lomba Dayung Tradisional

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah