Vanuatu, Negeri Paling Bahagia di Asia Pasifik yang Terobesi Kemerdekaan Papua

- 29 September 2020, 12:15 WIB
Panorama Port Vila ibukota Vanuatu /Foto: Creative Commons Wikipedia/
Panorama Port Vila ibukota Vanuatu /Foto: Creative Commons Wikipedia/ /

Jejak ekologis mengukur seberapa banyak manusia mengambil dari alam dibandingkan dengan sumber daya alam yang tersedia.

Jejak ekologis Vanuatu hanya seperempat dari luas Jepang.

Sebanyak 34 persen energi yang dikonsumsi Vanuatu berasal dari energi terbarukan pada 2011. Pada 2030, negara tersebut bertujuan untuk mendapatkan 100 persen energi terbarukan.

Baca Juga: Obat Jenuh Saat Pandemi, Ini Lima Tanaman Hias Paling Dicari

Kantor Berita BBC melaporkan mengapa negara kecil itu begitu bahagia.

Sejak Vanuatu merdeka dari pemerintahan bersama Prancis dan Inggris pada 1980, semua tanah di Vanuatu adalah milik penduduk asli ni-Vanuatu. Tanah di Vanuatu tidak dapat dijual kepada orang asing.

Survei Kantor Nasional Statistik Vanuatu atau VNSO pada 2011 menunjukkan orang-orang yang memiliki akses ke tanah rata-rata lebih bahagia daripada mereka yang tidak memiliki.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 10 Hingga Vanuatu Pansos Bawa Isu Papua

Saat ini sekitar tiga perempat dari 298 ribu penduduk negara itu tinggal di daerah pedesaan. Mayoritas penduduk pulau memiliki akses ke tanah tempat mereka dapat hidup dan bercocok tanam.

Survei yang sama menemukan bahwa barang-barang seperti babi, ubi jalar dan tanaman kava Pasifik Selatan dapat dengan mudah diperoleh dan ditukar di Vanuatu tanpa uang. ***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x