SEPUTARTANGSEL.COM - Mendapat tekanan berupa sanksi dari negara-negara Barat, akhirnya Rusia mengambil langkah darurat.
Kini bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya dari 9,5 persen menjadi 20 persen.
Hal tersebut dilakukan bank sentral Rusia sebagai langkah darurat akibat mata uang rubel yang jatuh ke level terendahnya sepanjang masa.
Baca Juga: Siap Bela Ukraina, Miss Ukraina Anastasiia Lenna Kenakan Atribut Militer: Hentikan Agresi Rusia!
Sejak Rusia memutuskan untuk menginvasi Ukraina, berbagai tekanan berupa sanksi diberikan oleh negara-negara Barat.
Hal tersebut tentu saja berimbas pada kondisi ekonomi di Rusia termasuk gerakan perusahaan-perusahaan yang kini menjual mata uang asing.
"Kondisi eksternal untuk ekonomi Rusia telah berubah secara drastis," ujar bank sentral dalam sebuah pernyataan, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Senin 28 Februari 2022.
"Kenaikan suku bunga utama akan memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi peningkatan depresiasi dan risiko inflasi. Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga serta melindungi tabungan warga dari depresiasi," katanya lagi.