PM Muhyiddin Yassin Resmi Lockdown Malaysia Selama 2 Pekan

- 16 Maret 2020, 23:47 WIB
MALAYSIA akan terapkan lockdown mulai 18 sampai 31 Maret 2020.
MALAYSIA akan terapkan lockdown mulai 18 sampai 31 Maret 2020. /- Foto: Pixabay/peternguyen11

SEPUTARTANGSEL.COM - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin memutuskan mengambil kebijakan lockdown untuk seluruh negeri, demi mengontrol pandemi Corona (COVID-19).

Keputusan itu diambil Muhyiddin Yassin, Senin 16 Maret 2020 dan diberlakukan sejak Rabu,18 Maret 2020 besok hingga 31 Maret 2020 mendatang.

Dalam konferensi pers, Muhyiddin menegaskan, pemerintah Malaysia memutuskan untuk mengeluarkan Perintah Kontrol Pergerakan untuk melockdown seluruh penjuru Negeri Malaysia.

Baca Juga: Respons Pandemi Corona, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tunda Wisuda dan Lakukan Kuliah Jarak Jauh

Saat diterbitkannya keputusan tersebut, sebanyak 511 orang Warga Negara Malaysia dinyatakan positif mengidap COVID-19.

Sebanyak 42 orang di antaranya telah dinyatakan pulih.

Dalam keputusan tersebut, Muhyiddin Yassin mengungkapkan sejumlah aturan larangan di antaranya mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat ramai, termasuk di dalamnya kegiatan keagamaan, maupun kegiatan sosial budaya.

"Semua ditutup, kecuali pasar (supermarket), pasar umum, toko-toko lain seperti departement store, serta kedai-kedai yang menjual sembako atau barang-barang keperluan harian," ucapnya.

Baca Juga: Breaking News: Wahidin Halim Nyatakan 5 Warga Banten Positif Virus Corona

Bahkan, khusus untuk ummat Islam, dihimbau untuk menunda melakukan segala bentuk kegiatan di masjid, termasuk kagiatan shalat Jumat.

Selanjutnya, perintah menyeluruh untuk adanya pembatasan terhadap semua jenis perjalanan masyarakat Malasyia keluar negeri.

"Bagi (Warga Negara Malaysia) yang baru pulang dari luar negeri, diharapkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan serta melakukan karantina secara sukarela atau self quarantine selama 14 hari," tegas Muhyiddin.

Baca Juga: Tambah 17 Lagi, Total Pasien Positif Corona Jadi 134 OrangBaca Juga: Tambah 17 Lagi, Total Pasien Positif Corona Jadi 134 Orang

Ia juga menyatakan, Negara Malaysia mulai membatasi kehadiran pelancong atau turis asing ke negara tersebut.

Selanjutnya, Pemerintah Malaysia juga mengeluarkan aturan untuk menutup seluruh sekolah baik sekolah swasta, sekolah asrama, sekolah bertaraf internasional, sekolah pusat tahfiz atau pesantren, dan lain-lainnya yang dimulai dari jenjang pendidikan taman anak-anak hingga perguruan tinggi.

Serta adanya instruksi penutupan aktifitas institusi pengembangan latihan kemahiran (kursus), yang berlaku di seluruh bagian negara.

Keputusan lockdown ini juga berlaku bagi seluruh kegiatan di perkantoran, baik kantor milik pemerintahan maupun kantor swasta, kecuali yang berhubungan pelaksanaan hal-hal vital negara terkait permasalahan air, telekomunikasi, pengairan, minyak, gas, bahan api, penyiaran, pengangkutan, perbankan, kesehatan dan farmasi, penjara, pelabuhan, lapangan terbang atau bandara, kegiatan institusi terkait keselamatan, pertahanan, kebersihan, produksi makanan negara, dan sebagainya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bersikeras Melarang Pemda Mengambil Kebijakan Lockdown

"Saya sadar bahwa saudara-saudari mungkin merasakan bahwa tindakan ini mesti diambil oleh Kerajaan ini, (meski) menimbulkan kesulitan dan kesukaran. Namun ini demi kepentingan saudara-saudari menjalani kehidupan," tandasnya.

Malaysia, jelas Muhyiddin, belajar dari beberapa negara lain yang mengambil langkah berani untuk mencegah penularan wabah ini, seperti halnya negara China yang telah menunjukkan penurunan angka penularan COVID-19.

"Kita telah menyaksikan peningkatan wabah COVID-19 secara cepat dimana puluhan orang terjangkit virus ini kemudian menjadi ribuan orang dalam masa waktu yang singkat pada negara-negara lain. Tentu, saudara-saudari tidak ingin hal yang sama terjadi pada negara kita (Malaysia)," tegasnya.

Baca Juga: Seorang Karyawan Bank Swasta di Bintaro Tangerang Selatan Dinyatakan Positif Corona

Karena itu, pemerintah tidak dapat menunggu lebih lama sehngga keadaan menjadi lebih buruk.

"Tindakan cepat perlu diambil untuk segera membatasi penularan wabah ini, dengan cara membatasi interaksi terhadap orang banyak. Inilah (lockdown) satu-satunya cara untuk kita dapat mencegah lebih banyak lagi masyarakat negara ini (Malaysia) terjangkit wabah yang dapat merenggut nyawa tersebut," pungkasnya.(*)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x