Diculik Saat Masih Kecil, Pria ini Berhasil Pulang Setelah Menggambar Peta Desanya

- 3 Januari 2022, 23:12 WIB
Li Jingwei dan Ibunya kembali dipertemukan, setelah 30 tahun lamanya diculik dari rumahnya di provinsi Yunnan, Cina
Li Jingwei dan Ibunya kembali dipertemukan, setelah 30 tahun lamanya diculik dari rumahnya di provinsi Yunnan, Cina /Foto: Southern People Weekly/Weibo/

SEPUTARTANGSEL.COM - Setelah 30 tahun lamanya, seorang pria di Cina yang diculik oleh komplotan perdagangan anak di saat usia empat tahun telah dipersatukan kembali dengan keluarganya setelah membagikan peta desa tempat tinggalnya yang ia gambar menggunakan ingatan masa kecilnya.

Dikutip Seputartangsel.com dari Sky News 3 Januari 2022, Li Jingwei yang bertempat tinggal di provinsi Yunnan Cina mengatakan ia telah lama rindu pulang ke rumah sejak ia kecil.

Setelah mendengar kisah para korban penculikan yang berhasil kembali dengan keluarganya, ia mengunggah sebuah video di aplikasi Douyin, atau yang dikenal Tiktok di luar Cina.

Baca Juga: Lirik Lagu WA DA DA - Kep1er, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Di dalam videonya ia menampilkan peta hasil gambarannya yang berhasil dicocokkan oleh aparat kepolisian setempat pada sebuah desa, di mana seorang wanita memiliki anak yang hilang. Meskipun demikian, Li tidak dapat mengingat nama tempat lahirnya ataupun nama jalannya.

Beberapa hari sebelumnya, mereka diberi kesempatan untuk berbicara secara virtual. "Ibuku menangis begitu saya berbicara di telepon," ujar Li.

"Setelah video call, saya sekilas mengenalinya. Ibu dan saya memiliki bibir dan gigi yang sama," ungkapnya.

Hampir semua yang ia ingat selama percakapan itu ternyata benar adanya, termasuk rumah-rumah di dalam gambarnya yang masih ada meski sudah tidak dihuni.

Baca Juga: Bandingkan HBS dengan Ahok, Mustofa Nahrawardaya Sentil dengan Foto Berita Lawas,

Setelah diculik pada tahun 1989, Li dibawa ke sebuah keluarga di kota Lankao yang berada sejauh 1.609 Kilometer dari rumah aslinya. Ia langsung berusaha melukis gambar-gambar di tanah dengan tongkat untuk terus mengingat kampung halamannya.

"Saya telah membiasakan diri untuk menggambar paling tidak sehari sekali," katanya dalam sebuah wawancara dengan media Cina The Paper.

Beberapa detail ia masih ingat, seperti pepohonan, batu-batu, sapi, dan bahkan jalan mana yang membelok dan ke manakah air mengalir.

Bicara soal penculikan itu, Li mengatakan ia telah dibawa oleh seorang pria berkepala botak. Ia mengenal Li, dan Li tidak bisa melawannya.

Baca Juga: POPULER SEPEKAN: Ponpes HBS Didatangi TNI dan Polisi, Giring PSI DO, Edy Jewer Pelatih Hingga M Kece Kritis

Kemudian dua orang berumur 40-an tahun menjemputnya dan memberikannya pakaian-pakaian baru, dan membawa Li ke dalam perjalanan kereta yang menghabiskan waktu satu hari semalam sebelum akhirnya ia diantarkan kepada keluarga adopsi yang merawatnya dengan baik.

"Mereka telah mengajarkan saya prinsip-prinsip menjadi orang yang manusiawi sejak saya kecil, agar saya bisa belajar dan menjadi orang yang berbakat di masa depan nanti," tuturnya.

Ayah Li telah "hilang", namun ia masih memiliki adik di rumahnya. Selain itu ada juga anggota keluarganya yang diculik saat masih kecil.

"Saya juga punya saudara ipar perempuan yang tinggal bersama saya di rumah sejak kecil yang bermain dengan saya setiap hari," katanya.

"Saya dulu mengira ia adalah kakak saya. Ia juga diculik, namun ia telah membaca buku ketika ia diculik dan berhasil kembali kerumah," ujarnya.***

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini