SEPUTARTANGSEL.COM - Kartunis asal Swedia, Lars Vilks yang pernah membuat kartun Nabi Muhammad SAW tewas dalam sebuah kecelakaan bersama dua polisi yang mengawalnya pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Tewasnya Lars Vilks bersama dua polisi yang mengawalnya dikarenakan mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk di dekat Kota Markaryd, Swedia Selatan.
Banyak pihak menganggap kabar tewasnya Lars Vilks sebagai kabar baik. Salah satunya, seperti disampaikan oleh Pendiri Sekolah Pemikiran Islam, Akmal Sjafril.
Akmal Sjafril mengungkapkan ketika Nabi Muhammad SAW dihina, pihaknya diperintahkan untuk diam dan tidak boleh tersinggung.
Akmal Sjafril juga mengatakan saat ini penghina Nabi Muhammad SAW telah tewas dalam sebuah kecelakaan.
"Nabi kami dihina, kami disuruh diam, tidak boleh tersinggung. Sekarang penghina Nabi kami mati," tulis Akmal Sjafril, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @malakmalakmal, Senin, 4 Oktober 2021.
Dia menyampaikan bukan pihaknya yang membunuh kartunis asal Swedia itu.
Pendiri Sekolah Pemikiran Islam itu mengaku pihaknya hanya bersyukur atas kematian Lars Vilks karena salah satu orang yang menghina Nabi Muhammad SAW telah berkurang.
"Bukan kami yang membunuh; kami cuma mensyukuri kematiannya, karena setidaknya berkurang satu orang penghina Nabi," ujarnya.
Namun, dia malah heran dengan pihak-pihak yang tersinggung atas rasa syukur yang diungkapkannya sebelumnya.
"Kenapa sekarang ada yang tersinggung?" tanyanya.
Sebagai informasi, Lars Vilks pernah membuat sebuah gambar kontroversial Nabi Muhammad SAW pada tahun 2007.
Usai mendapatkan berbagai teror dan ancaman akibat perbuatannya itu, kartunis 75 tahun tersebut selama ini berada di bawah perlindungan pihak kepolisian. ***