Sementara itu, Pusat Studi Reentry dan Debris Orbital (CORDS) di Aerospace Corporation, telah memperbarui prediksinya menjadi empat jam di kedua sisi pukul 0330 GMT pada hari Minggu
Menurut ahli astrofisika di Harvard, Jonathan McDowell, mengatakan ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh tepat di darat maupun di daerah berpenduduk, seperti yang pernah terjadi pada Mei 2020.
Baca Juga: Bakal Jadi Janda Paling Tajir di Dunia Usai Cerai dari Bos Microsoft
Saat itu, potongan-potongan dari Long March 5B pertama yang jatuh di Pantai Gading itu memiliki berat hampir 20 ton yang menyebabkan kerusakan beberapa bangunan. Namun, tidak meninggalkan korban luka.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, meski AS menyatakan keprihatinan tentang adanya potensi kerusakan yang ditimbulkan dari roket China itu, Negeri Paman Sam sama sekali tidak memiliki rencana untuk menembak jatuh roket itu.
"Kami tidak berencana untuk berusaha menembak jatuh roket itu. Kami berharap roket itu akan mendarat di tempat yang tidak akan membahayakan siapa pun, mudah-mudahan di laut atau di tempat yang semestinya," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam pernyataanya.***