Ia juga menambahkan bahwa fenomena ini bisa dimanfaatkan untuk mencari arah kiblat (arah menuju Ka'bah) dengan cara yang sederhana dari seluruh penjuru dunia.
Para penganut Muslim yang secara geografis berada jauh dari Masjidil Haram cukup menjadikan bulan sebagai patokan arah kiblat, dengan akurasi yang setara dengan aplikasi pada smartphone, kata Abu Zahira.***(Rinrin Rindawati/Pikiran Rakyat Bekasi)