SEPUTARTANGSEL.COM - Tidak menyadari adanya larangan dari pemerintah, sejumlah warga Amerika Serikat telah menanam benih misterius yang dikirim dari Tiongkok.
Empat orang warga telah menghubungi badan agrikultur setempat setelah menerima kiriman bibit tanpa buah yang mereka terima secara acak.
Tiffany Lowery dari Kentucky mengatakan, ia awalnya mengira telah menerima bibit tanaman dari klub tanaman tempat ia bergabung.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 4 Agustus 2020: Tambah 1.922 Positif Covid-19 dan 1.813 Sembuh
Saya tidak tahu (kalau ini barang terlarang), sampai saya melihat berita," kata Tiffany dikutip dari WBKO news.
Ia terlanjur menanam benihyang akhirnya tumbuh menjadi tanaman berdaun hijau yang tak dikenal.
Tak hanya Tiffany, Patricia Smith dari Texas juga mengira mendapat kiriman dari komunitasnya.
Baca Juga: Update Corona Tangsel 4 Agustus 2020: Tambah Terus, Jumlah Pasien Dirawat Kembali Tembus 100
"Saya tanam benih itu ke dalam sebuah pot tanaman, tapi tidak tumbuh, jadi saya biarkan saja," ungkap Patricia, dikutip Seputartangsel.com dari The Guardian, Selasa 4 Agustus 2020.
Berbeda dengan Tiffany dan Patricia, Shelley Aucoin dari Louisiana membeli benih dari Amazon, sehingga ia menanam apa yang ia terima di kotak posnya.
"Lalu kita melihat berita larangan menanamnya," kata Aucoin kepada WAFB News.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Baznas Untuk Lulusan S1, Paling Lambat 5 Agustus 2020
Sementara itu sudah ada yang berhasil memanen buah dari benih misterius ini. Doyle Crenshaw dari Arkansas merawat tanaman tersebut dengan memberi pupuk.
Beberapa bulan kemudian benih itu tumbuh menjadi tanaman berdaun oranye, dan menghasilkan buah besar berwarna putih menyerupai labu.
Badan agrikultur Amerika Serikat (USDA) memberi peringatan bulan lalu agar tidak membuka paket berisi benih itu dan menanamnya, setelah mendapatkan laporan dari belasan negara bagian akan datangnya paket misterius.
Baca Juga: Harga Emas Antam 4 Agustus 2020: Beli dan Buy Back Sama-sama Naik Tipis
"Benih yang ditanam dapat berisiko tinggi bagi agrikultur Amerika Serikat, karena benih tersebut bisa membawa virus dan penyakit tanaman lainnya," kata layanan inspeksi kesehatan tanaman dan binatang (APHIS) badan agrikultur Amerika Serikat.
Hasil analisis sementara menunjukkan, benih tersebut meliputi campuran benih tanaman hias, buah-buahan, sayuran, herba dan rerumputan. Badan agrikultur juga tidak mengaitkan benih itu ke dalam kategori "terorisme agrikultur".
Baca Juga: Covid-19 Belum Selesai, Amerika dan Kanada Terkena Wabah Salmonella dari Bawang
Sejauh ini dugaan penyebab mengapa benih ini dikirim adalah penipuan online, di mana penjual mencoba meningkatkan penjualan dengan mengirim barang ke orang yang tidak membeli, lalu dibuatlah review palsu mengenai penjualan tersebut.
Ini bukanlah pertama kalinya. Beberapa tahun terakhir badan bea cukai dan perbatasan Amerika Serikat telah mencegat kiriman benih serupa.***