Bank Sentral Rusia Siapkan Langkah Strategis Antisipasi Sanksi dari Negara Barat

28 Februari 2022, 11:31 WIB
Bank Sentral Rusia telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mengantisipasi sanksi dari negara barat /Dok. REUTERS/

SEPUTARTANGSEL.COM - Bank Sentral Rusia bersiap untuk mendukung bank-bank yang terkena sanksi Barat. Mereka berjanji untuk memberikan rubel dan likuiditas valuta asing pada bank yang terimbas sanksi.

Pengumuman disampaikan Bank Sentral Rusia pada Minggu, 27 Februari 2022.

Bank Sentral akan mengambil sejumlah langkah untuk mendukung pasar domestik.

Baca Juga: Fasilitas Minyak Dan Gas Ukraina Terbakar Usai Diserang, Saat Negara Bagian Barat Sibuk Buat Sanksi Rusia

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Senin, 28 Februari 2022, saat ini bank sentral sedang berjuang untuk mengelola dampak sanksi keras Barat, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Bank sentral mengumumkan akan melanjutkan pembelian emas di pasar domestik, meluncurkan lelang pembelian kembali tanpa batas dan mengurangi pembatasan posisi mata uang asing mulai 28 Februari 2022.

Bank sentral juga meningkatkan jangkauan sekuritas yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dan memerintahkan pelaku pasar untuk menolak tawaran klien asing untuk menjual sekuritas Rusia.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Google Blokir Media Rusia dari Penghasil Iklan YouTube

Langkah-langkah Bank Sentral Rusia dilakukan setelah sekutu Barat meningkatkan sanksi keuangan pada Sabtu 26 Februari 2022.

Barat memberikan sanksi memblokir bank-bank tertentu dari sistem pembayaran internasional SWIFT dan menargetkan bank sentral Rusia.

Barat memberlakukan langkah-langkah pembatasan yang akan mencegah Bank Sentral Rusia mengerahkan cadangan internasionalnya.

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Netizen Justru Soroti Sikap Negara di Dunia terhadap Palestina

Serangkaian sanksi baru kemungkinan akan memberikan pukulan telak bagi keuangan Rusia dan mempersulit bank-bank dan perusahaan-perusahaan Rusia untuk mengakses sistem keuangan internasional.

Rubel jatuh hampir 30 persen ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam berita Foto, Reuters melaporkan sempat terjadi antrian panjang dari warga Rusia di luar ATM pada Minggu 27 Februari 2022.

Mereka khawatir bahwa sanksi baru barat atas invasi Moskow ke Ukraina akan memicu kekurangan uang tunai dan mengganggu pembayaran.

Beberapa anak perusahaan dari Sberbank Rusia di Eropa, yang mayoritas dimiliki oleh pemerintah Rusia, diprediksi akan mengalami gagal pembiayaan.

Bank Sentral Rusia dalam beberapa pengumumannya, berusaha memastikan bahwa keuangan bank di Rusia stabil.

Bank sentral akan melanjutkan pembelian emas di pasar domestik mulai 28 Februari 2022.

Bank juga memerintahkan pelaku pasar untuk menolak upaya klien asing untuk menjual sekuritas Rusia.

Dalam upaya untuk menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem keuangan, dikatakan tidak akan ada batasan pada lelang repo "penyesuaian", yang diadakan pada Senin 28 Februari 2022.

Bank sentral mengatakan kartu bank berfungsi seperti biasa dan dana nasabah dapat diakses kapan saja.

Dikatakan secara substansial akan meningkatkan jangkauan sekuritas yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman bank sentral.

Bank juga mengatakan untuk sementara mengurangi pembatasan posisi mata uang asing.

Langkah itu, yang memungkinkan bank-bank yang menderita 'keadaan eksternal' untuk mempertahankan posisi di atas batas resmi.

Bank sentral mengatakan bahwa mereka akan terus memantau perubahan posisi mata uang untuk menjamin fungsi normal mata uang dan pasar uang, serta mendukung stabilitas keuangan lembaga pemberi pinjaman.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler