Dampak Invasi Terhadap Ukraina, Produk Google Akan Blokir Media 'Russia Today'

27 Februari 2022, 19:59 WIB
Ilistrasi Logo Media Russia Today (RT) /Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mulai Minggu 27 Februari 2022,  Google memblokir media milik negara Rusia, termasuk Russia Today. Media itu tidak bisa mendapatkan monetisasi penghasilan dari iklan.

Google juga melarang media-media tersebut menggunakan teknologi Google untuk menghasilkan uang dari situs dan aplikasi.

Media Rusia tidak bisa membeli iklan lewat Google Tools dan memasang iklan di layanan Google, termasuk Search dan Gmail, demikian dikutip SeputarTangsel.Com dari dari Reuters pada Minggu, 27 Februari 2022.

Larangan ini berlaku untuk produk-produk Google lainnya, seperti YouTube.

Baca Juga: 5 Dampak Perang Rusia dan Ukraina Pada Dunia Sepak Bola dari Liga Champions Hingga Bos Chelsea

YouTube memakai alasan 'kejadian luar biasa', sehingga ada sejumlah akun yang tidak bisa monetisasi dari platform tersebut.

Media Rusia lainnya juga mendapat sanksi dari Uni Eropa, sehingga tidak bisa monetisasi konten mereka.

"Kami memantau secara aktif perkembangan terkini dan akan mengambil langkah lainnya jika perlu," kata juru bicara Google Michael Aciman.

Baca Juga: Fasilitas Minyak Dan Gas Ukraina Terbakar Usai Diserang, Saat Negara Bagian Barat Sibuk Buat Sanksi Rusia

Juru bicara YouTube Farshad Shadloo mengatakan video dari media-media yang diblokir itu akan jarang muncul dari rekomendasi.

Konten dari Russia Today dan media lainnya yang dilarang tidak bisa diakses dari Ukraina, berdasarkan permintaan pemerintah Ukraina.

Uni Eropa beberapa hari lalu mengenakan sanksi terhadap individu, yaitu pemimpin redaksi RT Margarita Simonyan, yang dijuluki tokoh penting dalam propaganda Rusia.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Google Blokir Media Rusia dari Penghasil Iklan YouTube

Selain itu, Google telah melarang unduhan aplikasi seluler outlet media milik negara Rusia, termasuk  Russia Today di wilayah Ukraina.

Google melarang Russia Today dan saluran lain menerima uang untuk iklan di situs web, aplikasi, dan video YouTube mereka, serupa dengan langkah Facebook setelah invasi ke Ukraina.

Video dari media yang terpengaruh pemerintah  juga akan lebih jarang muncul dalam rekomendasi, kata juru bicara YouTube Farshad Shadloo. Dia menambahkan bahwa Russia Today dan beberapa saluran lain tidak lagi dapat diakses di Ukraina setelah permintaan pemerintah Ukraina.

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Netizen Justru Soroti Sikap Negara di Dunia terhadap Palestina

Pada hari Sabtu, Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov mengatakan di Twitter bahwa dia menghubungi YouTube untuk memblokir saluran propaganda Rusia - seperti Russia 24, TASS, RIA Novosti dan RT.

YouTube menolak untuk mengidentifikasi saluran lain yang dibatasi. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler