Hamas: Netanyahu, Jangan Bermain-Main dengan Api!

16 Mei 2021, 23:32 WIB
Kondisi sebuah gedung yang dihantam serangan udara Israel di Gaza. /Sumber: Reuters / Nidal al Mughrabi, Stephen Ferrel/

SEPUTARTANGSEL.COM – Perseteruan Israel dengan kelompok militan Palestina belum ada tanda-tanda mereda.

Setelah Israel menghancurkan menara Al Jalaa, gedung 12 lantai di Gaza, yang menampung sejumlah media maka Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memberikan tanggapan.

Dia mengingatkan semua pihak agar menghindari penduduk sipil dan struktur media karena melanggar hukum internasional.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Desak PBB Lakukan Tindakan Konkret untuk Hentikan Konflik Israel-Palestina

Militer Israel mengatakan gedung 12 lantai itu target militer yang sah. Karena gedung itu merupakan kantor militer Hamas.

Militer Israel menyatakan telah mengultimatum warga sipil keluar dari gedung tersebut.

Associated Press mengutuk keras serangan Israel dan meminta Israel mengajukan bukti.

Baca Juga: Presiden Atletik Dunia Yakin Olimpiade Bisa Berjalan Asal Ada Vaksin

“Kami tidak memiliki indikasi Hamas berada di dalam gedung atau aktif di dalam gedung itu,” ujarnya.

Hamas langsung membalas penghancuran Israel atas menara Al Jalaa. Kelompok militan tersebut telah menembakkan sedikitnya 120 roket pada Sabtu malam.

Orang-orang Israel di perbatasan berlarian ke tempat perlindungan bom saat sirine terdengar meraung di Tel Aviv dan kota Selatan Beersheba. Sekitar 10 orang disebutkan terluka karena serangan balasan dari Hamas.

Baca Juga: Ledakan Petasan Memakan Korban Jiwa, LaNyalla: Lebih Baik Isi Hari Raya dengan Kegiatan Bermanfaat

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyatakan dalam pidatonya yang disiarkan pada Sabtu malam bahwa serangan akan terus dilakukan dan belum berakhir. Israel akan terus melanjutkan selama diperlukan.

Israel pada Minggu pagi melakukan serangan menyasar rumah Yehya al Sinwar di Gaza, selatan Khan Younis.

Sinwar adalah tokoh Hamas yang dibebaskan dari penjara Israel pada 2011. Dia mengepalai sayap politik dan militer Hamas di Gaza.

Baca Juga: Liga Portugal Bolehkan Suporter Hadiri Pertandingan 19 Mei Nanti

Serangan udara lain pada saat yang hampir bersamaan Minggu pagi menewaskan ahli syaraf Gaza dan melukai anak juga istrinya.        

Sementara Kepala Hamas Ismael Haniyeh mengatakan kepada pengunjuk rasa di Doha Qatar bahwa penyebab utama semua perseteruan adalah Yerusalem.

“Zionis mengira, mereka dapat menghancurkan Masjid Al Aqsa. Mereka mengira dapat menggusur orang-orang kami di Sheikh Jarrah,” ujar Haniyeh.

Baca Juga: Kontestan Miss Universe Myanmar Sampaikan Pesan Pembangkangan

“Saya katakan kepada Netanyahu, jangan bermain-main dengan api,” tegas Haniyeh.

Israel menyatakan seluruh Yerusalem sebagai ibukotanya. Walau tidak banyak negara mengakuinya.

Sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967 sebagai ibu kota negara mereka masa depan. ***

Sumber: Reuters

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler