Usai Rayakan Thanksgiving, AS Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

1 Desember 2020, 15:23 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Amerika Serikat. /Freepik

SEPUTARTANGSEL.COM - Pasca hari perayaan Thanksgiving, kini Amerika Serikat harus hadapi lonjakan kasus positif Covid-19 yang lebih parah.

Tepat sehari pasca perayaan Thanksgiving, yaitu pada 27 November 2020, jumlah kasus positif harian mencapai 205.460 kasus.

Statistik juga menunjukkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di negara itu masih tinggi hingga 30 November 2020 kemarin.

Baca Juga: Kapolri Perintahkan Anggotanya Tembak Mati Kelompok Ali Kalora

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dibuka Awal 2021, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo: Belum Semua Bisa

Dengan adanya lonjakan jumlah kasus Covid-19 di negara adidaya tersebut, pemerintah pun mengambil langkah yang ketat untuk menekan angka penyebaran virus.

Di Los Angeles, salah satu wilayah di negara bagian California, warga dihimbau untuk tetap di rumah.

Pemerintah setempat juga menutup sekolah, perguruan tinggi, hingga menutup kegiatan olahraga profesional.

Baca Juga: Gubernur dan Wagub Positif Covid-19, Siapa Pimpin Pemprov DKI?

Baca Juga: FPI Tak Larang Massa Mengawal Habib Rizieq di Polda Metro Jaya

Selain itu, warga yang telah melakukan perjalanan keluar kota diharuskan menjalani karantina mandiri.

"Bendera merah sedang berkibar dalam lintasan proyeksi pertumbuhan kami. Jika tren ini berlanjut, kami harus mengambil tindakan yang jauh lebih dramatis, bisa dibilang dratis," kata Gavin Newsom, Gubernur California, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Associated Press News, 1 Desember 2020.

Selain di California, per 30 November 2020 kemarin, kapasitas untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di negara bagian Rhode Island juga sudah penuh.

Baca Juga: Hingga Pukul 2 Siang, Belum Ada Tanda-tanda Kehadiran Habib Rizieq di Polda Metro Jaya

Baca Juga: Wasit Wanita Pertama Akan Pimpin Laga Juventus Kontra Dynamo Kiev di Liga Champions

Karena itu, Gubernur Rhode Island, Gina Raimondo juga ikut membatasi kegiatan warganya. Bisnis-bisnis ditutup, dan warga diminta untuk melakukan pembatasan sosial.

Meski sudah diberi peringatan oleh pemerintah karena lonjakan jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut, setidaknya pada hari Minggu, 29 November 2020, masih ada 1,2 juta orang yang melakukan aktivitas penerbangan melalui bandara di AS.

Baca Juga: Masih Banyak PR di Tubuh Polri, Jabatan Idham Azis Diperpanjang?

Baca Juga: Sebelum Diperiksa, Polda Metro Jaya Minta Habib Rizieq Jalani Swab Tes

Karena tingginya kasus Covid-19 di negara itu, Moderna Inc. pada hari Senin, 30 November 2020 meminta persetujuan kepada para regulator agar dapat menggunakan vaksin Covid-19 secara darurat.

Sementara Pfizer juga dikabarkan telah meminta persetujuan agar dapat menyuntikkan vaksin hasil produksi mereka mulai bulan Desember ini di AS.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler