Pilpres AS 2020 Usai, Kasus Covid-19 Melonjak

23 November 2020, 10:19 WIB
Salah satu kerumunan massa dalam perhelatan Pilpres AS 2020. /Foto: Twitter @BrookeZaunerTV/

SEPUTARTANGSEL.COM – Amerika Serikat kini harus dihadapkan dengan lonjakan kasus positif Covid-19 setelah usai perhelatan Pilpres AS 2020.

Diketahui, per tanggal 21 November 2020, pertambahan jumlah kasus positif Covid-19 di negara adidaya tersebut mencapai 198.585 kasus.

Dengan pertambahan jumlah kasus tersebut, kini diperkirakan total keseluruhan kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat adalah 12,2 juta kasus.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Cair, Begini Cara Ceknya

Baca Juga: Boleh Sekolah Tatap Muka Mulai Awal 2021, La Nyalla: Satgas Covid-19 Sekolah Harus Dibentuk

Rinciannya 7.452.540 orang sembuh dan 256 ribu orang meninggal dunia.

Hal ini tentu akan menjadi beban berat bagi kepemimpinan baru Presiden AS terpilih, Joe Biden pada Januari 2021 mendatang.

Pasalnya, kondisi tersebut merupakan krisis kesehatan masyarakat terparah yang pernah dihadapi oleh AS selama seabad belakangan.

Baca Juga: Tolak Imbauan Swab Polsek Tanah Abang, Habib Rizieq Akan Tes Usap Covid-19 Mandiri

Baca Juga: Gasak Napoli, Milan Kokoh di Puncak Klasemen Meski Ibrahimovic jadi Tumbal

“Kita berada dalam masa krisis kesehatan masyarakat yang paling berbahaya sejak tahun 1918,” kata Michale Osterholm, anggota tim penasihat Covid-19 yang dihimpun oleh Joe Bidon, sebagaimana yang dikutip Seputartangsel.com dari The Guardian.

Pemerintah negara-negara bagian di AS pun dikabarkan kembali menutup kembali sekolah-sekolah setelah terjadinya lonjakan kasus.

Hal ini dilakukan setelah hampir 2 bulan sekolah-sekolah tersebut sempat dibuka kembali.

Baca Juga: Hari Ini Jakbar, Jaksel, dan Jaktim Diprediksi Hujan Sedang Pada Siang Hari

Baca Juga: Jadwal Acara TV di GTV dan RCTI hari ini, Senin 23 November 2020, Ikatan Cinta Tayang Pukul 19.30

Gubernur California, Gavin Newsom bahkan mengatakan dirinya telah mengambil langkah untuk menarik rem darurat.

Sejumlah pihak menilai bahwa adanya lonjakan kasus di AS merupakan kesalahan Presiden Donald Trump yang telah meremehkan Covid-19.

Trump dianggap telah membohongi publik bahwa virus corona tidak nyata, dan dia mengaku bahwa pemerintahannya telah berhasil menangani pandemi.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler