SEPUTARTANGSEL.COM - Perfilman Indonesia membutuhkan lebih banyak literasi untuk bisa menumbuhkan permintaan, baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
Skema distribusi film yang mudah diakses oleh masyarakat belum hadir di Indonesia.
Demikian diungkapkan Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Ahmad Mahendra dalam diskusi daring "Talk on Indonesia: Indonesian Films During the Pandemic”.
Baca Juga: Spesifikasi HP Samsung Galaxy M21s, Kamera Utama 64 Megapiksel
Baca Juga: Angkasa Pura II Tambah Personel Avsec Hampir Dua Kali Lipat Jelang Kedatangan Habib Rizieq
Diskusi diadakan oleh Kedutaan Besar RI London pada Jumat, 6 November.
Ahmad Mahendra menuturkan, film Indonesia selama ini terbantu berkat festival-festival film di berbagai tempat, baik yang komersial maupun independen.
Karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengembangkan jejaring ekshibisi dan apresiasi film di Indonesia berupa Cultural Hub, yaitu ruang aktivitas kebudayaan warga di lingkungan terkecil dan dimotori oleh komunitas setempat.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode 34, Tayang Malam Ini 9 November 2020