Kemudian, hal itu memiliki potensi kerugian Rp1,3 triliun dan mengingat masa bakti Anies selesai Oktober 2022.
Giring merasa kecewa ketika Anies tidak mengundang PSI dan PDIP untuk makan malam, karena 2 partai itu melakukan hak interplasi atau hak bertanya terkait hal tersebut.
“Ketika lagi bikin interplasi (bertanya) tiba-tiba, logikanya mestinya pak Anies ketemu dong sama PSI, PDIP, jelasin aja. Tapi malah yang diajak makan malam adalah partai-partai yang enggak bertanya,” kata Giring.
Baca Juga: Pasha Ungu Tanya Giring Ganesha Soal Tuduhannya ke Anies Baswedan: Letak Pembohongnya di Mana?
“Kalo memang tidak ada yang ditutupi-tutupi, kenapa enggak diajak ngobrol?” lanjut Giring.
Di samping itu menurut Giring, Anies Baswedan pura-pura memiliki rasa prihatin kepada warga Jakarta.
“Kenapa gua berani statement bahwa gubernur Anies Baswedan adalah seorang pembohong karena kita tahu bahwa dia itu berpura-pura memiliki rasa prihatin, berpura-pura bahwa Jakarta itu baik-baik saja, dengan tujuan nanti bahwa ini semua buat 2024, buat pilpres 2024,” ujarnya.
Alih-alih memuaskan netizen, pernyataan Giring di dalam podcast Deddy, justru banjir kritikan.
"Jujur guwe salut ama giring. Berani sekali dia, berani memperlihatkan ketololanya," tulis akun YouTube Irsyad Fahrul.