SEPUTARTANGSEL.COM - Beredar informasi yang mengatakan bahwa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama putra sulungnya yang juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlibat di belakang BEM UI.
Dalam informasi tersebut, kritik yang dilontarkan oleh BEM UI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai The King of Lip Service merupakan hasil settingan karena disuruh oleh jenderal besar.
Berita mengenai kritikan BEM UI didalangi oleh SBY dan AHY ini viral setelah kanal YouTube Skema Politik mengunggah video berjudul, "TAK TERDUGA, SEMUA HASIL SETTINGAN!?? ~ BERITA TERBARU" pada Minggu, 4 Juli 2021.
Baca Juga: Burhanuddin Muhtadi Nilai Sikap Ketua BEM UI Benar, Rizal Ramli: Ndak Nyangka Objektif
Hingga pada saat berita ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak lebih dari 10.000 kali.
Pada foto thumbnail video tersebut, terlihat potret AHY dan SBY tengah berdiri di antara kericuhan massa, didampingi oleh sejumlah anggota kepolisian berpakaian pengaman lengkap.
"TERNYATA HASIL SURUHAN
ADA JENDERAL BESAR DI BELAKANG BEM UI," tulis narasi dalam video tersebut.
Baca Juga: Ini Kata Sudjiwo Tedjo Soal Tanggapan Jokowi Atas Kritik BEM UI, Batalkan Pasal Penghinaan Presiden
Namun setelah ditelusuri Seputartangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa kritik yang dilontarkan BEM UI kepada Presiden Jokowi adalah settingan yang didalangi oleh SBY dan AHY adalah tidak benar.
Faktanya, isu ini beredar setelah foto Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra bersama Ani Yudhoyono viral di media sosial (medsos). Leon dituding menjadi antek keluarga Cikeas.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Leon telah tegas menepis tuduhan tersebut. Menurutnya, isu yang beredar adalah fitnah yang dilontarkan oleh seorang komisaris BUMN.
Dia menjelaskan, pertemuan tersebut memang pernah terjadi di Istana Negara pada 2013 lalu.
Saat itu, usianya baru menginjak 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP kelas 2.
Selain itu, pertemuan tersebut terjadi karena Leon memenangi perlombaan yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta dia diundang sebagai duta sanitasi Jawa Tengah.
"Saat itu siswa-siswa SMP yang menjadi duta sanitasi se-Indonesia dikukuhkan di Istana Negara oleh Almarhum ibu Ani," tegasnya.***