BRI Gunakan Teknologi Terkini dan Standar Internasional untuk Jaga Keamanan Data Nasabah

- 18 Juni 2022, 16:31 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggunakan teknologi terkini dan standar internasional untuk menjaga keamanan data nasabah dari para fraudster yang mencari celah vulnerability.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggunakan teknologi terkini dan standar internasional untuk menjaga keamanan data nasabah dari para fraudster yang mencari celah vulnerability. /Foto: Dok. BRI/

SEPUTARTANGSEL.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyadari adanya perkembangan ancaman siber terhadap nasabah bank.

Para fraudster selalu berusaha untuk mengeksploitasi sekecil apa pun celah keamanan yang ada.

Karena itu, perbankan harus menyadari perlunya untuk selalu melakukan evaluasi dan memahami apa vulnerability yang dimiliki, serta pola dan tren apa yang dilakukan oleh para fraudster untuk melakukan kejahatan perbankan.

Baca Juga: Nasabah BRI Ini Dapat Hadiah Mobil Listrik Premium Hyundai Kona EV Gara-gara Rajin Pakai BRImo

Menyadari hal tersebut, BRI pun memanfaatkan teknologi terkini untuk mengelola risiko kejahatan siber.

Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha yang mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggunakan AI (artificial intelligence) guna memahami pola pola fraud dan threat yang terjadi.

Dengan demikian, BRI dapat memberikan tindakan preventif serta respons yang cepat dan tepat untuk menghadapi risiko-risiko kejahatan siber seperti upaya pencurian data.

Baca Juga: Presiden dan Mensos Serahkan Bansos di Pasar Baros, Penerima Manfaat: Terima Kasih Pak Jokowi, Bu Risma

“Dalam pemilihan teknologi yang digunakan di BRI dipilih melalui metode yang tepat dengan mempertimbangkan hasil kajian dan analisa risiko. Sehingga teknologi yang digunakan untuk melindungi data nasabah merupakan teknologi yang dapat meminimalisir risiko kebocoran data”, ungkapnya.

Terkait dengan perlindungan dan tata kelola data, BRI telah memiliki tata kelola yang baik mengacu kepada standar internasional yang menjadi acuan industri.

Selain itu BRI juga melakukan serangkaian tahapan pengecekan keamanan dari setiap teknologi yang akan digunakan sehingga dapat meminimalisir celah keamanan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Pesta Rakyat Simpedes 2022 Digelar di 379 Titik di Seluruh Indonesia, Wujud Komitmen BRI Dukung UMKM

Arga menjelaskan bahwa BRI telah melakukan berbagai upaya guna menjamin kemanan data nasabah, baik dari segi people, process, maupun technology. Sebagai contoh:

• People: BRI telah membentuk organisasi khusus untuk menangani Information Security yang dikepalai oleh seorang Chief Information Security Officer (CISO) yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang Cyber Security.

Selain itu BRI juga melakukan edukasi kepada pekerja BRI dan kepada nasabah mengenai pengamanan data nasabah serta cara melakukan transaksi yang aman.

Edukasi tersebut dilakukan melalui berbagai media antara lain melalui media sosial (youtoube, twitter, instagram) dan media cetak, serta edukasi ke pada nasabah saat nasabah datang ke unit kerja BRI.

Baca Juga: Nasabah Bank Harus Tahu Ini Agar tak Terpedaya Penipu yang Mengatasnamakan Bank

Untuk Incident Management terkait Data Privacy, dilaksanakan oleh unit kerja Information Security Desk dalam naungan Cyber Security Incident Response Team (CSIRT).

• Process: BRI sudah memiliki tata kelola pengamanan informasi yang mengacu kepada NIST cyber security framework, standar internasional, PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dan kebijakan regulator POJK No.38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

Untuk memastikan proses pengamanan informasi sudah berjalan dengan standar BRI melakukan beberapa sertifikasi seperti ISO27001:2013 (Big Data Analytics), ISO27001:2013 (Spacecraft Operation), ISO27001:2013 (OPEN API), ISO27001:2013 CIA (Cyber Intellegence Analysis Center Operation), ISO27001:2013 (Card Production), ISO27001:2013 (Data Center Facility), ISO20000-1:2018 (BRINet Express), PCI/PA DSS API (Direct Debit.

• Technology: BRI melakukan pengembangan teknologi keamanan informasi sesuai dengan framework NIST (Identify, Protect, Detect, Recover, Respond) dengan tujuan untuk meminimalisir risiko kebocoran data nasabah dengan mencegah, mendeteksi dan memonitor serangan cyber.

Baca Juga: Ini Cara BRI Memakmurkan Ekonomi Desa: Perkuat Financial Advisory

Namun demikian, pihaknya juga mengungkapkan bahwa nasabah juga memiliki peran yang besar dalam menjaga kerahasian data pribadi dan data perbankannya.

"BRI terus menghimbau agar nasabah lebih berhati-hati & tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan, seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user dan password internet banking, OTP, dan sebagainya kepada orang lain termasuk yang mengatasnamakan BRI," tegas Arga M. Nugraha.

"Hal tersebut dikarenakan semakin beragamnya modus penipuan dan kejahatan perbankan yg dilakukan oleh pihak-pihak yg tdk bertanggung jawab," pungkasnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x