Upaya tersebut dioptimalkan dengan digitalisasi melalui platform digital Bisnis to customer (B2C) yang menghubungkan pelaku usaha UKM dengan para pembeli secara langsung melalui aplikasi jual-beli komoditas secara daring, kemudian ada platform Localoka, dan platform Pasar.id.
Platform digital Bisnis to Customer (B2C) yang tengah dikembangkan menjadi aplikasi penghubung seluruh pelaku multikomoditas secara terintegrasi dalam closed system BRI service.
Sementara platform Localoka, menyajikan journey dari program pemberdayaan Kelompok Usaha Binaan BRI. Adapun Pasar.id menjadi terobosan yang memfasilitasi aktivitas jual beli secara daring bagi pedagang pasar.
“Kami ingin melayani semua ekosistem sesuai journey-nya. Sekarang ini, bisnis memperebutkan customer experience. Maka siapa yang cepat mengenali, membangun dan mendefinisikan experience nasabah, itulah yang akan jadi pemenangnya,” ungkapnya.
Upaya BRI tersebut memiliki alasan yang sangat kuat. Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pelaku UMKM khususnya segmen mikro mendominasi 98,7% dari total unit usaha di Tanah Air.
Baca Juga: BRI Peduli Wujudkan Mimpi Jurnalis Anak Petani Tempuh Pendidikan S2
Maka, pemberdayaan UMKM dan upaya inklusi keuangan menjadi peran microfinance yang penting untuk mengentaskan kemiskinan pemerataan ekonomi.
Hal ini juga sesuai dengan fokus Presidensi G20 di Indonesia yang salah satunya mengangkat financial inclusion.
Dorong UMKM Melompat Jauh