Kejanggalan Sistem Pemasaran Pengelola ITC BSD

Di ITC BSD ini untuk pemasaran titik pameran dipegang oleh Divisi Leasing Property (LP) dari kantor pengelola dan EO perusahaan Tempindo dan WRS. Cuma dalam setahun belakangan ini, sejak Kabag LP diisi orang baru, ditunjuk 1 orang "calo legal" berinisial B yang menyewakan titik pameran. Lalu apa gunanya staf LP 2-3 orang di gedung ini, padahal service charge tenant kios strata title ini juga membiayai gaji mereka.

Akibat dari munculnya si B, sewa pameran banyak yang dipersulit oleh staf LP dan seringkali harus melalui si B ini. Salah satu kasus yang saya temukan terjadi belum lama ini, ada teman saya H ingin menyewa titik di lantai dasar dan berjualan produk non fashion, oleh EO Tempindo dianjurkan ke pengelola karena masih milik pengelola, anehnya oleh Z diberitahukan kalau titik itu milik EO Tempindo. Jadi di ping pong. Tidak berapa lama titik di lantai dasar itu disewakan oleh B dan produk yang dijual adalah fashion.
Semakin terlihat aroma tidak bekerjanya staf LP, cenderung sengaja agar deal melalui si B ini, keberpihakan ?

Kasus lain, teman saya sebut saja N, berminat sewa pameran di lantai UG, diberi bandrol hampir Rp 12 juta padahal tahun lalu si N sewa di titik yang sama hanya di kisaran harga Rp 7 juta. Akhirnya minta harga nett terendah kepada Kabag LP, tidak ada kabar, tiba-tiba masuk penyewa lain, sewa pun hanya sebagian atau setengahnya luas pameran, dan harganya hanya Rp 4,5 juta . Ini juga aneh, sejak kapan lay out pameran bisa di cut setengah? Bagaimana sistem keuangan bisa menginput sewa titik yang sudah terrecord bisa di by pass menjadi separuhnya?
Lalu kenapa harga setengah lebih murah dibanding sewa full?

Sebagai salah satu tenant lama, sejak tahun 2005 di ITC BSD, Saya sangat kecewa. Di saat tenant ditagih service charge full di masa pandemi, sewa pameran dipermainkan. Jika nanti dijadikan alasan pemasukan kurang, service charge dinaikkan lagi, perlu dipertanyakan semua ini.

Terima Kasih

Budi Wijaya
Jl Cempaka Baru III

x