SEPUTARTANGSEL.COM - Bangsa Indonesia atau biasa dijuluki netizen dengan kaum +62 memang dikenal kreatif.
Bahkan, kreativitasnya kadang di luar batas dan tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Di dunia otomotif, tak terhitung banyaknya orang-orang +62 kreatif yang jago memodifikasi tampilan hingga mesin dan performa kendaraan bermotor.
Baca Juga: 20 Daftar Mobil Terlaris 2021, Mitsubishi Xpander Salip Toyota Avanza
Tetapi, kreativitas yang lebih simpel di dunia otomotif juga tak sedikit. Dalam hal ini adalah kreativitas mengubah merek.
Bayangkan, untuk melahirkan produk, para produsen kendaraan bermotor perlu riset dan uji coba bertahun-tahun.
Termasuk dalam hal ini adalah riset untuk melahirkan brand atau merek kendaraan tersebut.
Tetapi di tangan kaum +62 yang kreatif, merek-merek itu bisa dimodifikasi sesuka hati.
Kira-kira, kalau Anda jadi pemilik merek, bagaimana perasaan Anda?
Baca Juga: Bandingkan dengan PPnBM 0 Persen untuk Mobil Mewah, Fadli Zon: PPN Sembako Harus Ditolak!
Berikut ini 6 merek mobil yang berubah akibat ulah kreatif orang +62:
1. Aslinya Terios Tapi Jadi Erotis
Apakah karena enak dipakai zig-zag, belok kanan belok kiri sehingga gerakannya terlihat erotis?
2. Mobil Pekerja Keras, Semangat Mitsubishi Mustibisha
Ini pasti karena yang memodifikasinya ingin menyemangati diri dalam menghadapi pekerjaan yang berat. Cocok dengan mobilnya yang memang untuk kerja berat.
3. Padahal Ertiga Tidak Cuma Muat Bertiga
Mungkin pemilik mobil ini ingin menikmati Ertiga-nya bertiga saja.
4. Yang Alay, Pemilik Ayla-nya atau yang Baca Merek Ini?
Anda mungkin pernah melihat sepeda motor di daerah Jawa Tengah-DIY-Jawa Timur yang di spakbor belakangnya ditempeli stiker bertuliskan "mburiku elek (yang di belakangku jelek -Jw).
Mungkin pemilik Ayla ini juga sedang meledek orang di belakangnya.
5. Tak Ada yang Mustahil Bagi Mitsubishi
Lagi-lagi, ini bisa jadi dimaksudkan oleh pemilik mobil pekerja ini sebagai pendorong semangat: "Tak ada yang Mustahil!"
6. Daihatsu Tapi Duitsaha
Pakai mobil mewah, tapi diragukan kemampuan membelinya, tentu menyakitkan.
"Pakai duit saha (uang siapa -Sunda) beli mobil ini?" begitu kira-kira.
Pemilik Daihatsu ini tidak akan ragu menjawab, kalau ada yang tanya seperti itu.
Itulah kreativitas kaum +62 dalam memodifikasi merek-merek mobil. Bagaimana dengan Anda? ***