Pelecehan Rasis Usai Tim Inggris Kalah di Euro 2020 Dikecam FA Hingga PM Boris Johnson

- 12 Juli 2021, 21:46 WIB
Bukayo Saka, salah seorang pemain tim Inggris di Euro 2020 yang gagal mengeksekusi penalti dan mendapat pelecehan rasis.
Bukayo Saka, salah seorang pemain tim Inggris di Euro 2020 yang gagal mengeksekusi penalti dan mendapat pelecehan rasis. /Foto: Reuters/ Carl Recine/

SEPUTARTANGSEL.COM – Inggris gagal meraih gelar di Euro 2020. Senin dini hari, 12 Juli 2021, mereka dikalahkan oleh tim tamu Italia dalam final di Stadion Wembley, London.

Kedua tim bermain imbang, 1-1 hingga babak kedua usai. Bahkan, perpanjangan waktu 2 x 15 menit tidak mengubah skor. Juara Euro 2020 terpaksa ditentukan dengan adu penalti.

Tiga pemain Inggris yang semuanya berkulit hitam gagal mengeksekusi tendangan penalti. Mereka adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka. Sementara tim lawan hanya kehilangan dua bola.

Baca Juga: Italia Juara Euro 2020, Dukungan Penuh Fans di Kandang Sendiri Tak Cukup Membuat Inggris Menang

Setelah kekalahan tersebut, banyak beredar kritikan pedas kepada ketiga pemain yang mengarah kepada pelecehan rasis.

“FA (Football Association) mengutuk keras segala bentuk diskriminasi dan terkejut dengan rasisme online yang ditujukan kepada beberapa pemain Inggris kami di media sosial,” tulis pernyataan resmi FA di akun Twitternya @FA.

Dalam pernyataan lanjutannya, FA menjelaskan siapapun yang melakukannya tidak diterima untuk mengikuti tim. Lembaga tersebut mendukung para pemain yang terkena dampak.

Baca Juga: Final Euro 2020: Pemain Persija Marco Motta Yakin Italia Kalahkan Inggris

Selain itu, FA juga mendesak hukuman seberat mungkin kepada siapa pun yang diketahui bertanggung jawab.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x