SEPUTARTANGSEL.COM - FIFA dan UEFA akhirnya memutuskan sanksi yang harus diterima oleh sepak bola Rusia menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Keputusan tersebut pun mendapat reaksi dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA memutuskan untuk mendiskualifikasi timnas Rusia dari playoff Piala Dunia 2022.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Eropa atau UEFA juga mendiskualifikasi Spartak Moscow, tim asal ibukota Rusia dari babak 16 besar Liga Europa.
Baca Juga: Antonov-225 Mriya Pesawat Terbesar di Dunia Impian Rakyat Ukraina Hancur dalam Serangan Rusia
Tidak hanya itu, UEFA juga memutus kontrak kerja sama dengan Gazprom senilai 40 juta euro atau 644 miliar rupiah per tahun sebagai sponsor utama Liga Champions. Kepemilikan Gazprom sendiri sebagian besar dimiliki oleh Rusia.
Boris Johnson pun mendukung dengan sanksi yang diberikan oleh FIFA dan UEFA terhadap sepak bola Rusia.
“Ini merupakan pesan luar biasa dari komunitas olahraga internasional, bahwa kita tidak akan bertoleransi dengan serangan menjijikan yang dilakukan Putin terhadap kebebasan dan kemerdekaan,” tulis Boris Johnson dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @BorisJohnson pada Selasa, 1 Maret 2022.
Baca Juga: Ukraina Dan Rusia Mulai Adakan Negosiasi Gencatan Senjata di Belarusia, Berdamai?
Perdana menteri Inggris tersebut memang diketahui sangat menentang keputusan pemerintah Rusia yang melakukan serangan terhadap Ukraina.
Dengan keputusan yang diambil FIFA dan UEFA tersebut, baik timnas Rusia maupun klub dari Rusia tidak akan berpartisipasi dalam seluruh pertandingan yang diselenggarakan oleh FIFA dan UEFA hingga waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Pasca Sanksi Ekonomi Rusia, Brent Dibanderol di Atas 100 Dolar AS
Timnas Rusia sebelumnya dijadwalkan untuk bertanding melawan Polandia dalam babak playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 24 Maret 2022 mendatang.
Dengan didiskualifikasinya Rusia, maka Polandia berhak melaju otomatis ke babak selanjutnya dengan menghadapi pemenang antara Swedia dan Republik Ceko.***