UEFA Hapus Aturan Gol Tandang di Liga Champions dan Liga Eropa

25 Juni 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi. Aturan gol tandang dihapuskan oleh UEFA. /Foto: Pexels/RF Studio/

SEPUTARTANGSEL.COM – Komite Eksekutif UEFA menyetujui proposal untuk menghapus aturan gol tandang dari semua kompetisi yang diadakan UEFA.

Persetujuan yang dikeluarkan UEFA pada Kamis 24 Juni 2021 ini mencakup juga Liga Champions dan Liga Eropa mulai musim 2021-2022.

Aturan gol tandang diterapkan untuk menentukan pertandingan sistem gugur dalam dua leg, di mana kasus kedua tim telah mencetak gol agregat yang sama selama dua pertandingan.

Baca Juga: Belgia Tundukkan Rusia dalam Laga Piala UEFA Eropa Lewat Rumelu Lukaku, Begini Lengkapnya

Jika terjadi seperti itu, tim yang mencetak gol tandang lebih banyak dianggap sebagai pemenang dan lolos ke babak selanjutnya.

Namun, jika kedua tim mencetak jumlah gol yang sama di kandang dan tandang pada waktu normal hingga babak akhir di leg kedua, akan dilakukan perpanjangan waktu, jika tidak ada gol yang tercipta, dilanjutkan dengan adu penalti.

Dengan dihapuskannya aturan gol tandang untuk musim 2021-2022, jika kedua tim mencetak jumlah gol agregat yang sama dalam dua leg, tidak akan diputuskan melalui jumlah gol tandang.

Baca Juga: Hasil Pertandingan UEFA Nations League: Prancis Amankan Juara Grup, Spanyol Berpesta Gol

Akan tetapi akan langsung diadakan perpanjangan waktu 15 menit. Jika kedua tim tidak ada yang mencetak gol, akan langsung diadakan adu penalti.

Sepeerti dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi UEFA, statistik dari pertengahan tahun 1970-an hingga sekarang, menunjukan tren penurunan yang signifikan antara jumlah kemenangan kandang/tandang dari 61 persen/19 persen menjadi 47 persen/30 persen.

Begitupun dengan jumlah rata-rata gol pertandingan yang dicetak kandang/tandang dari 2,02/095 menjadi 1,58/1,15 di kompetisi jenjang pria.

Baca Juga: Hasil Pertandingan UEFA Nations League: Belgia Tuntaskan Dendam, Italia Teruskan Tren Positif

“Aturan gol tandang telah menjadi bagian intrinsik dari kompetisi UEFA sejak diperkenalkan pada tahun 1965. Namun, pertanyaan tentang penghapusannya telah diperdebatkan di berbagai pertemuan UEFA selama beberapa tahun terakhir,” ujar Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.

“Banyak pelatih, penggemar, dan pemangku kepentingan sepakbola lainnya mempertanyakan keadilannya dan telah menyatakan preferensi agar aturan tersebut dihapuskan,” lanjut Ceferin.

Dampak buruk dari aturan gol tandang menurut Ceferin adalah banyak tuan rumah di leg pertama yang tidak berani menyerang karena takut tim lawan akan mencetak gol tandang dan itu sebuah keuntungan bagi tim lawan di leg kedua nanti.

Baca Juga: Hasil UEFA Nations League: Portugal Keok di Kandang Sendiri, Jerman Raih Poin Penuh atas Ukraina

“Dampak dari aturan sekarang bertentangan dengan tujuan awalnya, pada kenyataanya tim tuan rumah terutama di leg pertama tidak berani untuk menyerang, karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberikan lawan mereka keuntungan,” ujar Ceferin.

Selain itu, jika terjadi perpanjangan waktu. Ada ketidakadilan dimana tim tuan rumah harus mencetak dua gol jika tim tamu sudah berhasil mencetak gol.

“Ada juga kritik atas ketidakadilan, terutama dalam perpanjangan waktu, yang mewajibkan tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol,” ungkap Ceferin.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler