Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang

- 20 November 2020, 16:08 WIB
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie.
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie. /Foto: Antara/Katriana //

Namun, Jimly mengatakan dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat, ada peluang konflik Palestina dan Israel akan berakhir dengan cara rekonsiliasi antara dua negara tersebut.

Dalam wawancara ini, dirinya juga menyinggung fenomena politik dalam negeri yang melibatkan Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Video Pasukan TNI Melintas di Petamburan, Ada Apa?

Baca Juga: Vonis 14 Bulan untuk Jerinx SID, Berikut Fakta-fakta Menariknya

Menurutnya, untuk penyelesaian kasus Imam Besar FPI tersebut, pemerintah butuh upaya menyatukan. Karena jika sampai terjadi pergesekan antara simpatisan Habib Rizieq Shihab dan pemerintah, sangat memungkinkan terjadi adanya radikalisme.

Jimly menekankan, pemerintah seharusnya menyikapi fenomena HRS melalui metode pendekatan, dengan menggunakan teologi dan ideologi yang menciptakan kedamaian dan kerukunan, bukan melahirkan konflik.

Artikel ini telah tayang di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul: Tanggapi Fenomena Habib Rizieq Shihab, Jimly Asshidiqie: Pemerintah Jangan Gunakan Ideologi Perang

Baca Juga: PSBB Tangsel Terus Diperpanjang untuk Kesekian Kali, Dicemooh Netizen

“Jadi, suasananya itu seperti perang. Maka menurut saya, menghadapi HRS ini jangan menggunakan ideologi dan teologi perang. Teologi dan ideologinya damai, mendamaikan dan merukunkan. Ini penting, kalau ideologi dan teologi perang, negara pasti menang,” tegasnya.

“Negara pasti menang menghadapi rakyatnya, apalagi menggunakan institusi dan mekanisme yang resmi, ya pasti menang,” pungkasnya.*** (Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com /Ilham Anugrah)

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x