Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang

- 20 November 2020, 16:08 WIB
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie.
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie. /Foto: Antara/Katriana //

Baca Juga: PKS: UMKM Berkontribusi Secara Nasional Tetapi Kurang Pemberdayaan

Selain itu, isu rasial juga terjadi di negara-negara Eropa seperti Norwegia, Swedia, serta yang paling ramai dibicarakan, kasus aksi teror yang terjadi di Prancis.

“Puncaknya ya sekarang-sekarang ini. Di Amerika puncaknya Donald Trump, dengan politik rasialis dan diskriminatif. Di Norwegia, di Swedia, hal yang sama terjadi selama Covid, dan puncaknya, di Prancis kemarin. Ini fenomena yang mendunia,” ujar Jimly saat wawancara dengan Bambang Sadono.

Jimly juga menyebut fenomena yang terjadi di New Zealand beberapa bulan lalu, yakni penembakan terhadap umat muslim yang sedang melaksanakan shalat Jumat, sebagaimana dikutip dari channel YouTube Inspirasi Untuk Bangsa.

Baca Juga: BPOM: Uji Klinik Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Belum Ada Efek Samping Serius

Baca Juga: Manfaat Clay Mask, Masker Wajah Berbahan Dasar Tanah Liat

“Bahkan di negeri yang damai di New Zealand pun, saking meluasnya ketakutan islamophobic itu, orang yang lagi shalat Jumat ditembakin oleh orang yang waras,” katanya.

“Ini terjadi di seluruh dunia karena perilaku umat Islam sendiri yang menakutkan, tapi orang tidak mau melihat kebelakang apa sebabnya. Sebabnya kan karena ketidak adilan, Timur Tengah dihancur leburkan, Palestina nggak beres-beres, maka muncul gelombang radikalisme di mana-mana,” tambahnya. 

Baca Juga: Jerinx SID Walk Out di Sidang Perdana, Jadi Alasan Hakim Beratkan Vonis

Baca Juga: Jangan Coba-coba Tak Pakai Masker di Jepang, Robot Ini Akan Memperingatkan

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x