SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan strateginya untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak fenomina La Nina.
Syahrul menyiapkan tujuh strategi menghadapi La Nina yang dapat menyebabkan banjir di lahan pertanian.
Langkah pertama, kata Syahrul, adalah pihaknya akan melakukan pemetaan (mapping) wilayah rawan banjir, sesuai dengan tingkat intensitas curah hujan di daerah tersebut.
Baca Juga: Buntut Ucapan Presiden Macron, Paul Pogba Dikabarkan Mundur dari Timnas Prancis
Baca Juga: Duh, Film Produksi NU Ini Panen Kritik Netizen
"Semua jajaran pemerintahan harus mampu mapping wilayah rawan banjir, yang mana wilayah merah, kuning dan hijau, semua tetap waspada dan kita prediksi daerah rawan itu. Kalau mapping-nya ada, tentu persiapan kita akan lebih maksimal," kata Syahrul Dalam konferensi pers penetapan target luas tanam di Ruang Agriculture War Room Kementan, Senin.
Kemudian, strategi kedua adalah sistem peringatan dini (early warning system) dengan melakukan pemantauan terhadap laporan cuaca dari BMKG agar dapat diantisipasi oleh jajaran Kementan.
Strategi ketiga membentuk brigade bencana alam yang siaga di setiap provinsi hingga kabupaten.