Peneliti: Pemerintah Harus Memastikan Kelancaran Rantai Pasok Pangan Saat PSBB

- 12 September 2020, 13:24 WIB
Ilustrasi rantai pasokan pangan.
Ilustrasi rantai pasokan pangan. /Foto: ingredientsnetwork.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania meminta pemerintah memastikan kelancaran rantai pasok pangan seiring keputusan Pemprov DKI Jakarta pemberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kelancaran rantai pasok pangan ini menjadi fokus perhatian Galuh Octania ketika Pemprov DKI Jakarta kembali memberlakukan PSBB.

Karena penerapan kembali PSBB dapat mempengaruhi kelancaran rantai pasok pangan.

Baca Juga: Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Divonis Senin Besok

Menurut Galuh Octania, upaya meminimalisasi gangguan pada distribusi komoditas pangan antar daerah sangat penting untuk menghindari kelangkaan pada saat pandemi.

Hal itu karena produsen utama komoditas pangan pokok seperti beras, ayam, dan gula semuanya terpusat di Jawa.
Kemudian, didistribusikan ke pelbagai kota di Pulau Jawa dan kota-kota di pulau lain.

"Sinergi antar pemerintah daerah sangat penting untuk membantu kelancaran distribusi. Lebih baik lagi, jika kerja sama ini merangkul swasta. Banyak di antara mereka yang memiliki jaringan yang lebih efisien," kata Galuh Octania, Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Kamis, 10 September 2020.

Baca Juga: Berjuang Luar Biasa, Timnas Indonesia U-19 Tahan Arab Saudi 3-3

Berdasarkan data BPS, Jawa Tengah merupakan produsen beras terbesar dengan total produksi 5,52 juta ton pada tahun 2019.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x