Refly Harun: Saya Pesimistis Kalau Ngomongin Penegakan Hukum di Indonesia

- 31 Juli 2020, 18:48 WIB
Refly Harun blak-blakan tentang penegakan hukum di Indonesia, khususnya tindak pidana korupsi.
Refly Harun blak-blakan tentang penegakan hukum di Indonesia, khususnya tindak pidana korupsi. /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

"Tak heran kalau kita masih jadi negara dengan tingkat korupsi paling tinggi. Poin kita 39, 39 itu tergolong negara korup, walaupun tidak 0-25 karena itu tergolong sangat korup," kata Refly geram.

Meski demikian, korupsi yang sudah mendarahdaging di Indonesia sangat sulit diberantas.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 31 Juli 2020: Balapan Angka Kesembuhan dan Kasus Baru Positif Covid-19

Sejauh ini belum ada Presiden di Indonesia yang berhasil memberantas korupsi.

"Tidak ada Presiden di republik ini yang berhasil memberantas korupsi, melakukan penegakan hukum yang baik. Masih jauh republik ini," keluhnya.

Alhasil, pria berusia 50 tahun tersebut mengaku pesimistis dengan kinerja penegakan hukum di Indonesia.

Baca Juga: Dianggap Melanggar Moral, Influencer TikTok Mesir Dijebloskan ke Penjara

Bahkan Refly mencurigai para pejabat di Indonesia turut berpartisipasi dalam jual beli hukum.

"Saya terus terang pesimistis kalau ngomongin penegakan hukum di Indonesia, terlalu banyak penunggang gelapnya. Dan barangkali juga hampir semua pejabat sudah terlibat dalam memperdagangkan hukum, memperjual belikan hukum," ujar Refly.

"Padahal alasan kita reformasi ya memberantas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Tapi sampai saat ini saya belum lihat Indonesia menuju the right direction terhadap proses penegakan hukum terutama pemberantasan korupsi. Nah kasus Djoko Tjandra sekali membuktikan betapa lemahnya pertahanan kita dalam penegakan hukum," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x