Meski demikian, salah seorang pendiri Setara Institute itu mengatakan, Jokowi sudah dinilai tidak serius dalam menangani kasus minyak goreng dari segi kebijakan ekonomi makro.
Rocky melihat, apa yang dilakukan Jokowi adalah upaya untuk memperoleh legitimasi sebagai pemimpin yang mampu untuk melarang ekspor, lalu membukanya kembali.
"Nah itu kalkulasi ekonominya nggak masuk di situ," tegasnya.***