SEPUTARTANGSEL.COM - Beberapa hari setelah Adamas Belva Devara mundur dari jabatannya sebagai staf khusus "milenial" Presiden Joko Widodo, giliran Andi Taufan Garuda Putra melakukan hal yang sama.
Andi Taufan sempat menuai kecaman publik ketika menyurati camat se-Indonesia untuk kerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek.
Publik menuding ada konflik kepentingan terkait surat tersebut, lantaran Andi Taufan menjabat sebagai CEO di Amartha.
Baca Juga: Mufida: Meski Terlambat, Pemerintah Harus Segera Bikin Juknis Larangan Mudik
Surat kepada camat itu sendiri berkop surat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia dengan logo burung garuda.
Perihal dalam surat itu adalah Kerja Sama sebagai Relawan Desa Lawan COVID-19.
Dalam surat itu disebutkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menginisiasi program Relawan Desa Lawan Covid-19 sudah melakukan kerja sama dengan Amartha dalam menjalankan program tersebut di area Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Baca Juga: Marhaban yaa Ramadhan, Sidang Isbat Menetapkan Puasa Mulai Jumat
Namun, pernyataan mundur Andi Taufan sama sekali tidak menyinggung soal surat camat tersebut.