"Dari awal pidato bahwa 'ini gak pakai APBN' karena pemerintah udah minta tolong sama Tony Blair, sama Perdana Menteri Uni Arab Emirat, sama bos-nya SoftBank, mereka akan invest di Ibu Kota baru," ujar Rizal Ramli.
Menurutnya, sejak awal ada wacana sejumlah pihak yang akan memberikan investasi untuk pembangunan atau pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Baca Juga: Lieus Sungkharisma Tanggapi Pemindahan Ibu Kota Negara: Macam Mau Pindahan Kontrakan Rumah Saja
Namun, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa kenyataannya tidak ada yang jadi investasi di Ibu Kota Negara baru sehingga pemerintah harus menggunakan dana APBN.
"Tapi seperti biasanya nama-nama gede ini kelihatan pasti bakal invest, kenyataannya kan dari lebih lebih dari sembilan janji investasi gede oleh SoftBank, oleh UEA, bikin refinery Balikpapan, kagak ada yang jadi tuh, buntutnya harus ngandelin APBN," ucap Rizal Ramli.
Lebih lanjut, mantan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini menyinggung kepantasan pemerintah menggunakan anggaran besar dengan kondisi saat ini.
Hal ini dikarenakan Indonesia sedang menghadapi situasi yang membuat rakyat makin susah.
"Pertanyaannya, pantas nggak, tepat nggak kita dalam suasana susah ini rakyat makin susah, ngabisin uang segitu untuk Ibu Kota baru," tuturnya.***