SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memandang rencana reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada Desember 2021 mendatang sebagai sebuah kejahatan demokrasi.
Ferdinand Hutahaean menilai, reuni PA 212 merupakan perilaku barbar dalam demokrasi. Menurutnya, hal tersebut sama saja dengan memaksakan politik identitas yang buruk dalam bentuk reuni tahunan.
"Kejahatan Demokrasi, Perilaku Barbar dalam demokrasi, pemaksaan politik identitas yang buruk dirayakan dalam bentuk reuni tahunan?" Kata Ferdinand Hutahaean, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Jumat, 26 November 2021.
Baca Juga: Bandingkan Muktamar NU dengan Reuni PA 212, Buni Yani: Tak Ada Alasan untuk Melarang
Karenanya, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa seluruh pihak terkait rencana reuni PA 212 seharusnya merasa malu dengan merayakan kejahatan demokrasi.
"Seharusnya malu merayakan kejahatan dalam demokrasi ini berulang2," ujar Ferdinand Hutahaean.
Mantan Juru Bicara Direktorat Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno itu pun singgung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait rencana reuni PA 212.
Baca Juga: Refly Harun Setuju Reuni PA 212 Dilaksanakan: Kekuasaan Kita Perlu Dikontrol
Dia menuturkan, Anies Baswedan seharusnya angkat suara terkait rencana reuni PA 212 itu.