"Dari kelas 3 SD Mas Menteri bisa bernegosiasi. Waktu itu guru-guru tidak diizinkan untuk berdonor. Mas Menteri dengan idenya sendiri bernegosiasi dengan tenaga medis agar ada guru yang dibolehkan ikut donor. Akhirnya hanya saya yang diizinkan ikut donor," kenang guru lain.
Baca Juga: Tiga Orang Kulit Putih Divonis Bersalah Atas Pembunuhan Ahmaud Arbery, Warga Kulit Hitam Georgia
"Sehat selalu ya, Bapak dan Ibu. Terima kasih atas atas bimbingannya selama ini," tutup Nadiem Makarim. ***