Sebut 49 Persen Saham Bandara Kualanamu Dijual ke Asing, Yan Harahap: Jangan-jangan Negara Ini Sudah Bangkrut

- 25 November 2021, 12:22 WIB
Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap menyebut 49 persen saham Bandara Internasional Kualanamu dijual ke pihak Asing.
Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap menyebut 49 persen saham Bandara Internasional Kualanamu dijual ke pihak Asing. /Instagram @yanharahap

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap ikut angkat bicara mengenai Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang akan dikelola oleh perusahaan asal India, yaitu GMR Airport Consortium.

Yan Harahap mengungkapkan sebesar 49 persen saham Bandara Internasional Kualanamu atau bernilai sekira Rp85,6 triliun telah dijual ke pihak asing, yaitu GMR Airport Consortium.

Sambil bertanya, Yan Harahap menduga Indonesia telah bangkrut di tangan rezim pemerintah saat ini bila 49 persen saham Bandara Internasional Kualanamu tersebut dimiliki oleh perusahaan asal India.

Baca Juga: Bandara Kualanamu Bakal Dikelola Perusahaan India, MS Kaban: Menteri BUMN dan Presiden Jokowi Gagal Total

Hal itu diungkapkan Yan Harahap melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Kamis, 25 November 2021.

"Ternyata 49% saham Bandara Kualanamu sudah dijual ke pihak asing. Jika ini benar, jgn2 negara ini sudah bangkrut di tangan rezim ini. Apa begitu?" tulis Yan Harahap, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @YanHarahap, Kamis, 25 November 2021.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) menetapkan GMR Airport Consortium sebagai mitra strategis pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu dengan jangka waktu 25 tahun pada Selasa, 23 November 2021.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Kutuk Kimia Farma Bandara Kualanamu, Netizen Tuntut Tanggung Jawab Hingga Direksi

Pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu itu memiliki nilai kerja sama sebesar enam miliar dolar AS atau sekira Rp85,6 triliun, termasuk investasi mitra strategis sebesar Rp15 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan tertulisnya di Medan pada Selasa, 23 November 2021.

"Jangka waktu pengelolaan dan pengembangan Bandara Kualanamu 25 tahun dengan nilai kerja sama enam miliar dolar AS, termasuk investasi mitra strategis Rp15 triliun," kata Kartika, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Kamis, 25 November 2021.

Baca Juga: Sandiaga Uno Optimis Garuda Indonesia Bisa Diselamatkan: Banyak Lapangan Kerja yang Bergantung

PT Angkasa Pura II dan GMR Airport Consortium tergabung dalam Joint Venture Company (JVCo), yaitu PT Angkasa Pura Aviasi yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu.

Selain itu, PT Angkasa Pura II menguasai 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi. Sementara, 49 persen sisanya dikuasai oleh GMR Airport Consortium.

"Ke depan pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu ini akan diserahkan kepada PT Angkasa Pura Aviasi," ungkapnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x