"Gus Yaqut itu bisa bahasa Arab Fusha (resmi). Nah pejabat Saudi sering pakai bahasa Arab aamiyah (pasaran). Ini yang harus didampingi penerjemah. Bahasa Arab kitab-kitab klasik itu beda dengan bahasa Arab percakapan saat ini," ujar Guntur Romli sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @GunRomli, Selasa 23 November 2021.
Dalam cuitan selanjutnya, Mustofa Nahrawardaya kembali menjelaskan, memang lebih baik memakai penerjemah. Dengan demikian tidak terjadi salah paham.
Bahkan, Mustofa juga memberi contoh bahasa Inggris yang digunakan oleh Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS).
"Bahasa Inggris yang digunakan Presiden Joe Biden, sepertinya paling banyak digunakan," ucap Mustofa Nahrawardaya.
"Namanya aja orang AS, kok pakai bahasa Inggris. Pasti ngaco itu, yak. Jadi, memang lebih nyaman pakai penerjemah, agar tidak salah paham," kata Mustofa Nahrawardaya.
Baca Juga: Ketua MUI Kritik Pernyataan Menag Yaqut: Meski untuk Internal Tetap Tak Benar dan Tak Elok
Pernyataan di atas, tampak seperti membela Menag Yaqut. Namun, itu kalimat sindiran belaka. Apalagi ketika membaca kalimat terakhir dalam cuitan.
"Gimana? Logis nggak pembelaanku?" pungkas Mustofa Nahrawardaya. ***