SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengungkapkan alasan menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai rezim 'kodok'.
Said Didu mengungkapkan alasan tersebut melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube MSD pada Sabtu, 6 November 2021.
Said Didu mengatakan bahwa rezim 'kodok' merupakan singkatan dari kejadian yang sedang terjadi saat ini,
"Kodok adalah singkatan dari korupsi, oligarki, dinasti, otoritarian, dan koncoisme. Itu yang sedang terjadi sekarang," ungkap Said Didu yang dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube MSD pada Minggu, 7 November 2021.
Said Didu memaparkan korupsi saat ini merupakan tindakan yang tidak haram lagi sehingga membuat kasus korupsi terjadi di mana saja.
"Korupsi selain melebar, meluas, meningkat, membesar dan seakan-akan pekerjaan yang tidak haram lagi," kata Said Didu.
Sedangkan oligarki sudah terjadi di segala tingkatan pemerintahan hingga partai politik.
"Oligarki mulai dari bupati, lurah, gubernur, sampai kepada partai-partai, sampai kepada pimpinan tertinggi negara sudah terjadi oligarki," ungkap Said Didu.