Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta, Habib Abubakar Assegaf: Tokoh Sekuler, Liberal, Islamophobia Nomer Wahid

- 20 Oktober 2021, 08:21 WIB
Habib Abubakar Assegaf menanggapi rencana penamaan jalan di Jakarta menggunakan nama Mustafa Kemal Atatürk.
Habib Abubakar Assegaf menanggapi rencana penamaan jalan di Jakarta menggunakan nama Mustafa Kemal Atatürk. /Tangkap Layar: YouTube/Abubakar Assegaf/

SEPUTARTANGSEL.COM - Nama Pendiri sekaligus Presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk diwacanakan menjadi nama jalan di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Rencana penamaan jalan menggunakan nama Mustafa Kemal Atatürk disebut sebagai upaya timbal balik atas dijadikannya nama Presiden pertama RI, Soekarno sebagai nama jalan di Ankara, Turki, dengan nama 'Ahmet Soekarno'.

Munculnya wacana penamaan jalan di Jakarta itu mendapat penolakan dari sejumlah tokoh Tanah Air. Salah satunya datang dari Tokoh Agama, Habib Abubakar Assegaf.

Baca Juga: Tolak Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta, Nicho Silalahi: Tidak Ada Jasanya Bagi Bangsa Ini

Habib Abubakar Assegaf justru mempertanyakan alasan penggunaan nama Tokoh Sekuler Turki itu di Jakarta.

"Alasannya meminta nama Jalan Attaturk di Jakarta itu apa?" tulis Habib Abubakar Assegaf, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @abubakarsegaf, Rabu, 20 Oktober 2021.

Tokoh Agama itu mengatakan penggunaan nama Mustafa Kemal Atatürk di Jakarta sebagai timbal balik atas penamaan jalan di Turki dengan nama Soekarno tidak bisa dijadikan alasan.

Baca Juga: Tolak Rencana Tokoh Sekuler Turki Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta, Dokter Eva: Tolong Hargai Pejuang Kami!

Pasalnya, dia mengungkapkan, negara seperti Maroko saja yang memberikan nama jalan menggunakan nama Soekarno tidak pernah meminta atau memaksa nama Raja Maroko menjadi nama jalan di Jakarta.

"Padahal Maroko juga sudah memberikan nama Jalan Soekarno di Rabath, tapi pemerintah tidak minta/maksa ada nama Jalan Raja Maroko di Jakarta," ungkapnya.

Lebih lanjut, Habib Abubakar Assegaf menyebut Mustafa Kemal Atatürk sebagai Presiden pertama Turki itu sebagai tokoh sekuler, liberal, dan islamophobia nomor satu.

Baca Juga: Sindir Santri Penghafal Al-Qur'an Tutup Telinga, Habib Abubakar Assegaf Tegur Addie MS: Anda Harusnya Bijak

"Sementara Attaturk, adalah tokoh sekuler liberal dan islamophobia nomer wahid," sebutnya.

Sebelumnya, dalam sebuah acara Ngopi Virtual pada Jumat, 15 Oktober 2021, Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal mengungkapkan telah membuat komitmen dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan berencana mengganti nama jalan di Jakarta dengan nama Mustafa Kemal Atatürk.

Iqbal mengatakan peresmian nama jalan Mustafa Kemal Atatürk direncanakan ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Indonesia pada tahun 2022 mendatang.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x