Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Kisruh Partai Demokrat tak kunjung usai. Konflik dualisme dalam partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu bahkan semakin memanas setelah ditunjuknya Yusril Ihza Mahendra sebagai Kuasa hukum kubu Moeldoko.
Ditunjuknya Yusril Ihza Mahendra bukan tanpa alasan, melainkan untuk memuluskan langkah kubu Moeldoko untuk merebut Partai Demokrat dengan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung.
Hal tersebut bertujuan agar dilakukannya uji formil dan materiil terhadap AD/ART Partai Demokrat kepemimpinan AHY.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Sahkan AD/ART Demokrat Kubu Moeldoko, Nasib Trah SBY Berakhir? Cek Faktanya
Banyak kader Demokrat pro AHY geram atas peristiwa ini. Salah satunya adalah Ricky Kurniawan.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ricky Kurniawan mengatakan, gerakan pengambilalihan paksa partainya adalah untuk melanggengkan oligarki.
"Partai yang sudah berbuat baik untuk rakyat tapi malah mau direbut dengan cara yang melanggar hukum, untuk tujuan berkuasa yang melanggengkan oligarki?" kata Ricky Kurniawan, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RicKY_KCh pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Baca Juga: Viani Limardi Dipecat PSI, Politisi Partai Demokrat: Konon karena Sering Bela Anies Baswedan
Ricky bahkan tak segan-segan menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) di pemerintahan Jokowi itu memalukan dan menjijikan.
