Soroti Gemuknya Koalisi Pemerintah, Iwan Sumule: Sebesar Apa Pun, Tak Akan Mampu Melawan Koalisi Rakyat

- 28 Agustus 2021, 19:29 WIB
Ketua Umum ProDem, Iwan Sumule menyoroti gemuknya partai koalisi pemerintah
Ketua Umum ProDem, Iwan Sumule menyoroti gemuknya partai koalisi pemerintah /Foto: Twitter @KetumProDEMnew/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Umum Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule menyoroti gemuknya partai koalisi pemerintah.

Iwan Sumule mengungkapkan sebesar apa pun partai koalisi pemerintah, tidak akan pernah bisa melawan koalisi rakyat.

"Bagi ProDEM, koalisi partai mau sebesar apa pun, tak akan mampu melawan koalisi rakyat," tulis Iwan Sumule, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @KetumProDEMnew, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Baca Juga: Geisz Chalifah Sebut Interpelasi Formula E Bodong, Dedek Prayudi: Gak Perlu Narasinya ke Mana-mana

Menurut Iwan Sumule, perubahan dapat lahir dari kehendak rakyat yang dipertemukan dengan sebuah momentum yang tepat.

Dia mengatakan bila kritik dan coretan di dinding sudah dilarang, maka pemerintah harus bersiap karena momentum perubahan akan segera terjadi.

"Perubahan itu lahir dari kehendak rakyat dan dipertemukan dengan momentumnya. Jika kritik sudah dilarang dan coretan dinding juga dilarang, bersiaplah karena momentum perubahan tak lama lagi," katanya.

Baca Juga: Tanggapi Respons Moeldoko Soal TWK KPK, Gus Umar: Novel CS, Firli Bahuri Pecat Kalian Karena Keinginan Jokowi

Sebelumnya, parpol koalisi pemerintah dikumpulkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Dalam pertemuan itu, hadir para Ketua dan Sekjen beberapa partai seperti PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, PKB, dan PPP.

Pada pertemuan tersebut juga dihadiri Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Bupati Jember Mengaku Terima Honor Rp70 juta dari Pemakaman Covid-19, Gus Umar: Asli Anda Gak Punya Nurani

Sejak pertemuan tersebut diketahui PAN tergabung dalam koalisi pemerintah.

Di luar koalisi Pemerintah saat ini hanya tinggal Partai Demokrat dan PKS yang masih konsisten sebagai oposisi. Artinya, jumlah oposisi jauh lebih sedikit dibandingkan partai koalisi pemerintah. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x