SEPUTARTANGSEL.COM – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengkritik Parlemen Eropa karena telah melakukan diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit dari Indonesia.
Fadli Zon menilai kelapa sawit seringkali mendapat penilaian yang cenderung tidak adil dibanding minyak nabati lainnya.
Hal itu diungkapkan Fadli Zon ketika menghadiri acara dialog daring antara Parlemen Eropa dengan Parlemen Negara-negara ASEAN (AIPA).
Baca Juga: Fadli Zon dan Mahfud MD Kompak Menolak Jabatan Presiden 3 Periode, Begini Alasan Keduanya
“Kelapa sawit seringkali mendapatkan penilaian yang cenderung tidak adil jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya,” kata Fadli Zon seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 22 Juni 2021.
Dalam dialog tersebut, Fadli Zon menjadi pembicara sesi pertama bersama dengan Ketua Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Bernd Lange.
Fadli Zon juga menyebut bahwa Uni Eropa sering mengkategorikan kelapa sawit sebagai High Risk ILUC (Indirect Land Used Change atau berisiko tinggi terhadap perusakan hutan).
Menurutnya, kelapa sawit mempunyai tingkat produktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak nabati lain yang lebih banyak menghabiskan lahan.