Pam Swakarsa Diusulkan Kembali Hidup, Jubir Front Persaudaraan Islam Bilang Begini

- 25 Januari 2021, 12:39 WIB
Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo akan kembali aktifkan PAM Swakarsa
Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo akan kembali aktifkan PAM Swakarsa /Dok. PMJ News

SEPUTARTANGSEL.COM - Usulan penghidupan kembali Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa atau PAM Swakarsa membuat Front Persaudaraan Islam atau FPI merasa khawatir.

FPI beralasan penghidupan Pam Swakarsa berpotensi menimbulkan kemvami sejarah kelam. Hal itu disampaikan Juru Bicara FPI Munarman yang mengatakan bahwa pembentukan Pam Swakarsa adalah upaya untuk menimbulkan kembali bentrokan antara masyarakat dengan masyarakat yang sudah terjadi sejak zaman penjajahan.

"Ingat, dulu personel Marsose dan centeng-centeng pengusaha Belanda juga dari kalangan pribumi. Kemudian sebelum reformasi masyarakat sipil juga dibenturkan oleh Pam Swakarsa yang menimbulkan kekacauan. Masak mau diulang kembali?," ujar Munarman saat dihubungi SEPUTARTANGSEL.COM, Senin 25 Januari 2021.

Baca Juga: Bakamla Tangkap Dua Kapal Tanker Lakukan Transfer BBM Illegal di Perairan Pontianak

Baca Juga: Mahfud MD Hanya Menasihati Pelaku Rasis, Fahri Hamzah Komentar Begini

Setelah zaman kolonial Belanda, Munarman mengatakan bahwa bentrokan sengaja dibuat antar-masyarakat sipil. Hal itu juga terjadi pada zaman orde lama hingga orde baru. Ia mengatakan saat itu pemimpin Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) menjadikan pemuda dan CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia, sayap mahasiswa Partai Komunis Indonesia) sebagai ujung tombak menghancurkan lawannya hingga gejolak politik Indonesia tak menentu.

"Lalu di tahun 2019-2020 ini yang katanya zaman milenial, kita saksikan ada banyak "orang gila" meneror ulama, salah satunya seperti yg terjadi pada almarhum Syech Ali Jaber. Kemudian diusulkan lagi dibentuk Pam Swakarsa, artinya apa? potensi adu domba kembali kuat kalau hal ini di," kata Munarman.

Munarman sendiri sangat yakin apabila dihidupkannya kembali Pam Swakarsa akan membuat sejarah kelam itu kembali terulang. Apa lagi pada kesusahan 1998, kelompok sipil bersenjata tajam yang dibentuk oleh TNI itu berujung pada Tragedi Semanggi yang banyak menimbulkan korban jiwa dari mahasiswa atau masyarakat sipil.

"Jadi ini pengulangan sejarah. Politik devide et impera, adu domba sesama rakyat. Sudah terbukti saat Tragedi Semanggi 1998, kok mau diulang lagi?," kata Munarman.

Halaman:

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x