Sempat Turun Saat Pandemi, Tingkat Bunuh Diri Jepang Naik Lagi, Ini Penyebabnya

- 17 Januari 2021, 21:13 WIB
Di antara naiknya tingkat bunuh diri di Jepang di masa gelombang kedua pandemi Covid-19, 37% di antaranya adalah dari kalangan perempuan.(Ilustrasi)
Di antara naiknya tingkat bunuh diri di Jepang di masa gelombang kedua pandemi Covid-19, 37% di antaranya adalah dari kalangan perempuan.(Ilustrasi) /Foto: Pixabay/MasashiWakui/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak di gelombang kedua pandemi Covid-19, terutama di antara kalangan anak-anak dan wanita.

Padahal, angka kasus bunuh diri di Jepang sempat turun pada gelombang pertama, di mana pemerintah memberikan banyak bantuan ke masyarakat.

Pada bulan Juli hingga Oktober 2020, tingkat bunuh diri meningkat 16 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Menarik! Ini Resep Obat Tradisional Asam Urat yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Baca Juga: Rekening Diblokir, Anggota FPI Patungan Bantu Korban Banjir Kalsel

Kondisi ini berbalik dari penurunan di bulan Februari-Juni sebanyak 14 persen, menurut studi para peneliti Hongkong University dan Tokyo Metropolitan Institute of Gerontology.

"Tidak seperti keadaan ekonomi yang normal, pandemi ini secara tidak seimbang menimpa kesehatan psikologi anak-anak, bawah umur, dan wanita (terutama para ibu rumah tangga)," ujar penulis pada studinya yang diterbitkan pada hari Jumat, 15 Januari 2021 di jurnal Nature Human Behaviour.

Dikutip Seputartangsel.com dari Reuters 17 Januari 2021, studi itu menemukan penurunan awal tingkat bunuh diri seiring dengan subsidi dari pemerintah, pengurangan jam kerja dan penutupan sekolah,.

Baca Juga: Dapatkan Beasiswa untuk Mahasiswa UIN Jakarta, Begini Syarat dan Daftarnya

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x